PENYAIR DAN KATA-KATANYA
Oleh Anjrah Lelono Broto
Ilustrasi "Sang Penyair" (dok. Kompas.id) |
ia menimangmu dengan gemetar
kau yang terlahir berkali
lalu dikubur berkali
pecah tangismu ia tumbuk malu-malu
dengan antan yang sama
pada lesung serupa
ia memanggulmu ke mana-mana
melewati bukit pujian
dan menurun jurang cercaan
ia meninggalkanmu diam-diam
saat yang baru ditemukan
atas nama perjalanan
tapi di suatu malam genit
ia kembali menyungging senyum legit
ditimang lagi kau dalam sajak sarat sanggit
2022-2023
________________________________________________
Anjrah Lelono Broto, aktif menulis esai, cerpen, serta puisi di sejumlah media masa. Beberapa puisinya masuk dalam buku antologi bersama. Karya tunggalnya adalah Esem Ligan Randha Jombang (2010), Emak, Sayak, Lan Hem Kothak-Kothak (2015), Nampan Pencakan (2017), Permintaan Hujan Jingga (2019), dan Kontra Diksi Laporan Terkini (2020), dan Garwaku Udan Lan Anakku Mendung (2022). Terundang dalam agenda Kongres Bahasa Jawa VI (2016), Muktamar Sastra (2018), Kongres Budaya Jawa (2018), dan Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia III (2020). Karya naskah teaternya “Nyonya Cayo” meraih nominasi dalam Sayembara Naskah Lakon DKJT 2018. Kontak FB: anjrahlelonobroto, dan Whatssapp: 085854274197.
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024