Bayangan
terhampar rindu
taman-taman indah yang mati
taat kehadiranmu mampu mematikkannya
karena indahnya, kucari
senyuman yang kau sebarkan
semerbak harum menusuk
dan menarikku
untuk terus menyebut
nama-Mu
purwokerto, 4 mei 2023
Kata
mengapa jejak lisaku tersendat oleh kata berliku dan sulit dipahami?
sudahkah dunia digelapkan?
oleh omongan-omongan berbau kemenyan
yang banyak mengundang manusia-manusia bertubuh martabat
di sore nanti ucapmu terbendung
oleh pikiran-pikiran berbaju bias tanpa makna kemanusiaan
hingga kau terbangkit melihat bertebaran puisi-puisi tanpa dalil memenangkan
yang terukir di setiap tayangan pertelivisian
pesma amanta, 12 mei 2023
Semesta mengikat rasa
kemarin aku ke lapangan
memandang langit
angin menyentuhku diam-diam
tanyaku pada semesta
apa itu rasa?
kupadangi rerumput
ia hanya bergoyang mengikuti arah
lalu, aku pergi ke pantai
ombak menyambangi kaki
terhampar wajah-wajah berseri
di tepian suara orang
beradu dalam cawan
gunung mengundangku datang
pada undangan yang melesat
lewat lisan seorang insan
di atas
aku terdiam beralaskan tanah
dan terdengar hanyalah angina
yang meliukkan dedaunan
tiada jawab yang terukir
kawanku berkata
tataplah langit ia ada
tataplah lautan ia ada
tataplah hamparan ia pasti ada
tataplah dirimu itu pasti ada
purwokerto, 29 mei 2023
Umi kulsum binti jaenudin, saat ini sedang berkuliah di UIN Saizu Purwokerto. Aktif di sekolah kepenulisan sastra peradaban (SKSP) dan Aktif di Pergerakan mahasiswa Islam Indonesia(PMII) rayon tarbiyah walisongo purwokerto. . Karyanya di muat di antologi cerpen tiga palagraf “Secangkir kopi di pagi hari yang berjudul “Pangeran impian” dan dimuat di buku antologi cerpen “ Sahabat sampai syurga”. Berdomisili di Pesma amanta. Gmail.umik4000@gmail.com. No wa. 0838 696 14114
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024