Rindu Mekar
Kau baru saja datang, aku menyaksikan kedatanganmu dari balik jendela rumahku
lalu hinggap pada rerantingan dan dedaunan hijau
Kau mampir,..
jantungku berdegup kencang "jangan -jangan ,.. jangan,. kau rindu- rindangku"
jari-jari menancap pada tangkai terus ke kelopak
Dalam harapku semoga saja
awan hitam menurungkan hujan mengusir jejakmu yang usil dari pikiranku
Rupahmu mu,
rupahmu terus-menerus nampak,
kau kecup manisnya embun dari putik sari,
lalu meranum indah
mekarku di setiap pagi hari
Kau telah merampas mekarku
dari tangkai kau hinggap,
ke kelopak sari manisnya
embun pada putik sari, kau pergi meninggalkan klorofilku dengan sisa cinta rindu mekar di musim kemarau
Patahuwe, 8 Juni 2020
Noce Aimoly, Lelaki kelahiran 1997 ini bekerja sebagai Tenaga pendidik di SMA Xaverius Ambon. Beberapa karyanya antara lain, Kisah Burung Kakatua (Cerita Anak, Pemenang Sayembara) 2022, Pranala kerajaan Nunusaku yang dimuat pada majalah Fuli 2023. dan kumpulan puisinya yang selalu dimuat pada blog pribadinya setiap hari.
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024