Hidup adalah sebuah pilihan sedangkan penyesalan merupakan hasil dari pilihan yang kurang tepat atau tak diperhitungkan dengan matang.
Kebanyakan orang menganggap bahwa hidup dengan memenuhi segala keinginan sebagai kebutuhan dan bukan kebutuhan itu sendiri.
Seperti penggunaan Ron tinggi pada motor dengan kompresi rendah, hal ini akan menyebabkan masalah atau gangguan pada mesin di kemudian hari akibat oli tidak melumas sempurna.
Seperti halnya juga pola hidup yang menjadikan pemenuhan keinginan sebagai hal yang paling utama; pengeluaran lebih banyak dari pada pemasukan akan memengaruhi stabilitas kehidupan itu sendiri.
Di masa yang serba instan dan di mana dunia digital menguasai semua unsur, manusia dituntut untuk menunda atau belajar untuk bersabar dalam melakukan tindakan. Semua ini diperlukan agar penyesalan tidak datang di waktu yang tidak tepat.
Penyesalan adalah buah dari pilihan yang kurang tepat. Saat semuanya serba cepat dan instan kita perlu lebih bersabar agar tidak terbawa arus.
Pikiran harus selalu tenang dan stabil untuk memikirkan langkah-langkah ke depannya. Memang hidup cuma sekali, kita boleh memilih menggunakannya untuk bersenang-senang atau memanfaatkannya sebaik mungkin.
Semuanya tergantung pada pilihan masing-masing.
Supriyadi adalah orang biasa dan tulisan ini dibuat sambil menghabiskan sebatang rokok.
Surel: yadis4807@gmail.com
WA: 082330716167
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313