Tidak Lagi Tampak
Tak kau temukan lagi aku
Pada waktu yang baru
Ataukah pada saat itu
Tak kau temukan lagi aku
Pada rabu yang riuh
Ataukah rindu yang biru
Tak kau temukan lagi aku
Pada sebuah temu
Ataukah daun pintu
Sebuah ruang tamu
Tak kau temukan lagi aku
Pada seribu kata
Ataukah tatapan mata
Tak kau temukan lagi aku
Pada suatu pesan
Ataukah pada pelukan
Bahkan seribu penyesalan
20 oktober 2023
Jalan Sunyi
Laut kusebrangi
Langit kuarungi
Sulit kujalani
Sakit kucicipi
Jatuh kususuri
Jarak kutapaki
Ku berdiri dalam caci
Kurintis dalam tangis
Kurilis dalam sinis
Ku lahir dalam ujar
Ku teguh dalam ludah
Ku juara dalam cibir
Ku berkarya atas cinta
Ku berupaya atas nama
Kupercaya dalam doa
Ku berlayar dalam air mata
Walau sunyi kurangkai
Kujalani tanpa bunyi
Ku diludahi tanpa resensi
Ku diberi kasih tanpa hati
Ku diberi sempat tanpa tempat
Ku nampak bagai kaca retak
Di jejak langkah pada tembok
Ku dipeluk kejamnya ombak
Ku ditabrak mulut bengkok
Ku ditanduk hati yang lekuk
Tapi ku akan tetap tegak
Merakit arti menjadi bijak
Kini kumemilih
Jalan yang sunyi
Menulis puisi
Melukis hati
Berlapis arti
Beralas api
Bertunas kasih
Ku ingin bertumbuh
Pada sunyi yang riuh
Meski Ku berdarah
Meski ku patah
Meski ku lelah
Meski ku pasrah
Meski ku resah
Meski ku difitnah
Meski ku jatuh
Meski ku luka
Ku tetap di sini
Ku akan menetap
Meski merayap
Pada sebuah hidup
Penuh gelap
Diselimuti asap
Warna redup atau
Kata yang lenyap.
Ambon, 20 Oktober 2023
Aldian Dahoklory, pria kelahiran Yawuru, 16 Oktober 2002. Pecinta Puisi. Statusnya sebagai Mahasiswa Universitas Pattimura, jurusan Bahasa dan Seni, Program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia.
Editor: Firman Wally
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024