Musim Politik
Gerimis dari ucapan abunawas mencucurkan pelumas
Ketika matanya terkupas melihat alas kursi yang manis
Di tengah tangis yang masih bersahutan begitu keras
Hujan itu basah seperti sapaan dari mereka yang mengemis nama di tiris rumah tangga yang krisis
Hujan itu basi seperti wacana lisan yang minim kosa kata, sampai
Tanah yang kering sekalipun tak terima untuk dikelola dengan nama jabatan yang menjilati sumpah
Awan biru muda itu menyanyikan sebuah lagu bernada palsu yang diciptakan sang juara pemilu
Mendung itu bersenandung berseru tentang tanah yang hilang, hak yang hilang, hutan yang ditebang, atau kewarasan yang kering dan tentang tangisan anak kecil pelosok yang ditipu dengan lidah yang cerdik
Ini musim yang suram dan bila saatnya telah tiba
Mulut akan menyebut, dompet akan mengikat dan kalimat pembujuk
Mulai datang memeluk dengan sejuk dan di balik semuanya, telah tersedia rujak janji yang busuk di hari esok
Kata dunia "Kita sudah berada dalam sebuah musim politik yang begitu meriah"
Gerimis itu mengulas tentang rumus politik yang kini merintis jalan tikus menuju harapan yang tandus
Banjir masih terus mengalir seperti ular yang menutur cinta demi negeri yang melahirkannya
Kita perlu menjadi terik matahari yang terbit untuk membaca taktik pada musim politik
Sebab kecewa sudah tumbuh pada batin yang terluka
Kesakitan sudah subur di atas kepercayaan yang sudah sirna
Hadiri pesta demokrasi yang akan datang nanti
Terapi, janganlah mabuk dalam ombak yang di ucap
Apalagi larut dalam selimut manis yang disebut
Meski daun yang layu terus merayu dahan kayu yang rapuh
Ingat, ingat dan ingatlah
Beberapa kali kita harus rela dilukai
Berapa banyak lagi luka yang harus dialami
Berapa banyak sakit yang harus disembuhkan lagi
Bagi semua yang terlupakan
Semua yang pernah terluka
Semua yang pernah berdarah
Bukalah mata, hati dan telinga untuk melihat
Lebih jauh tentang ketulusan hati, sebelum jatuh hati
Ambon, 22 November 2023
Aldian Dahoklory, pria kelahiran Yawuru, 16 Oktober 2002. Pecinta Puisi. Statusnya sebagai Mahasiswa Universitas Pattimura, jurusan Bahasa dan Seni, Program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia.
Editor: Firman Wally
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024