DUKA BERDARAH
Dunia sedang berduka
Di atas air mata yang jatuh
Membasuh luka di atas tanah
yang tak mampu meresapi darah
Duka yang begitu mendalam
Tangis yang begitu mengiris
Patah yang begitu parah
Luka yang begitu perih
Ini sedih yang sungguh
Tangisan-tangisan masih bersahutan
Air mata-air mata masih terus menerus mengalir
Darah-darah masih terus tertumpah
Ini musibah yang berdarah
Bagi mereka yang tak bersalah
Tak ada lagi kata
Hanya ada air mata
Tak ada lagi cinta
Hanya ada duka
Di dalam jiwa-raga
Orang-orang di Gaza
Jantung seakan berhenti
Lambung seakan ditikam
Hati seakan tertikam
Nadi seakan berhenti
Tak mampu lagi diucap
Tak mampu lagi dijelaskan
Tak mampu lagi ditulis
Semua ini terlalu miris
Dengan segenap cinta, mari berdukacitalah
Dengan kepala yang tertunduk dan saat teduh sejenak
Atas semua yang pedih
Sambil titipkan gumul
Bagi yang masih tertinggal
dan mereka yang meninggal
Sisipkan doa dalam kasih
dan biarlah air mata
yang berbicara tentang ini
Kepedihan yang teramat perih
Semoga yang meninggalkan dunia
Semoga yang berpulang ke surga
Akan datang menjadi cinta
Di antara perang yang panjang
Semoga yang hancur
Bisa kembali subur
Sebagai mata air yang mekar.
03 November 2023
Aldian Dahoklory, pria kelahiran Yawuru, 16 Oktober 2002. Pecinta Puisi. Statusnya sebagai Mahasiswa Universitas Pattimura, jurusan Bahasa dan Seni, Program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia.
Editor: Firman Wally
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024