SURAT KEPADA RAMADHAN
(Rissa Churria)
Aku tulis seluruh hati
Tanpa sisa di menara
Tiap-tiap rumah-mu yang ku singgahi
Dan di atas mimbar aku memberi kabar
Pada jiwa yang rindu bulan penuh ampunan
Inilah air mata
Menjadi tinta di setiap doa
Demi masa yang menjadi putih
Dan keringat menjelma butiran cinta
Izinkan aku kembali
Dengan pakaian yang berbeda
Memanggul sekotak diksi
Yang belum usai jadi puisi
Lubang Buaya, 03.03.2024
MENGEJA WAJAH FAJAR
(Rissa Churria)
Fajar masih menyisakan rindu
Tentang wajah malam yang teduh
Kokok ayam menyela tanda subuh
Jingga bagaskara membayangi langit
Ini subuh pertama ramadhan
Mengabarkan geliat hidup
Setia menyapa meski kita acuh
Tak hirau adzan memanggil riuh
Apakah kita masih menarik selimut
Membebat tubuh dengan gumul dusta
Sementara shalat pertama mesti didirikan
Kita memustahilkan yang dihadirkan alam
Rindu tak berpaling
Resah hanya sekelebat ingin
Yang lewat terkadang menjadi beku
Sesal bertandang ketika dzuhur datang
Oh jiwa yang tenang
Air mata pembangun khusyu
Ketika alif bertemu dengan lam tasydid
Hu mengakhiri lafadz-lafadz
Berhenti kecamuk mengalir
Cahaya akan berbinar bersama tasbih semesta
Bekasi, 2024
MENUNJUK KE LANGIT
(Rissa Churria)
Ayah
Ini ramadhan pertama
Aku masih mengingatnya
Usai tarawih menggelar tikar
Di pelataran rumah penuh kasih
Lampu teplok di pojokan
Suara-suara binatang malam
Semilir angin dan bau harum tanah
Sambil tiduran berbantal telapak tangan
Aku menghitung ribuan bintang di langit
Kau berbisik perlahan di telinga
Sambil menunjuk ke arah paling cahaya
lalu kau sematkan nama di sana Churria
Aku tertawa mendekap dadamu mesra
Ayah
Ini ramadhan ke tigapuluh lima
Kau tak lagi mengecup kening
Saat membangunkan sahur
Atau menyuapiku bila tak berselera
Rindu menyergap dari seluruh penjuru
Air mata menetes satu-satu
Pada hijaiyah yang tereja
Aku menyebut namamu penuh cinta
Bekasi, 11.03.2024
Penulis
Rissa Churria, biasa dipanggil Ummi Rissa adalah penyair yang saat ini tinggal dan menetap di Bekasi, Jawa Barat. Karyanya diterbitkan dalam buku kumpulan puisi tunggal, yaitu : “Harum Haramain” (2016), “Perempuan Wetan” (2017), “Blakasuta Liku Luka Perang Saudara”(2018), “Matahari Senja di Bumi Osing” (2019), Pedoman Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa (2019), Babad Tanah Blambangan (2020), Bisikan Tanah Penari (2021), Risalah Nagari Natasangin (2021). Kembul Bujana Cinta Kamajaya Kamaratih (Kontmpelasi Puisi, 2021), dan lebih dari 100 kumpulan puisi Bersama. Puisi Rissa juga dimuat di berbagai media cetak, antara lain : Jawa Pos, Radar Banyuwangi, Radar Bekasi, BMR Fox Kotamobagu,Tabloid bulanan Pemuisi Malaysia, Tabloid Bulanan di Jakarta Semesta Seni, dan lain lain. Rissa juga aktif sebagai pengurus Komunitas Jagat Sastra Milenia dan Istana Puisi. Media sosial Fb. Rissa Churria (Ummi Rissa), IG. RissaChurria, email. churriarissa@gmail.com hp/wa. +6281287812264
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024