Indonesia kaya akan keberagaman budaya, salah satunya terlihat dari ragam rumah adat yang tersebar di berbagai daerah. Rumah adat suku Manggarai menjadi salah satu contoh yang menarik untuk dipelajari. Suku bangsa Manggarai menetap di Kabupaten Manggarai, Flores Barat, Nusa Tenggara Timur. Di wilayah ini, tersembunyi sebuah kampung adat yang memukau bernama Waerebo, terletak di lembah Barat Daya kota Ruteng. Saat ini, Waerebo telah menjadi destinasi wisata yang diminati oleh banyak orang.
Di tengah kampung Waerebo terdapat tujuh rumah adat Manggarai yang menjulang gagah. Salah satunya adalah rumah adat Gendang, yang lebih dikenal dengan sebutan Mbaru Niang dalam bahasa daerah Manggarai. Rumah Gendang memiliki bentuk kerucut yang megah dengan ketinggian mencapai 15 meter. Dindingnya dibuat dari kayu dan bambu, sementara atapnya terbuat dari ijuk yang disebut Wunut dalam bahasa daerah Manggarai. Keunikan lainnya adalah rumah ini direkatkan sepenuhnya menggunakan rotan, tanpa satu paku pun.
Mbaru Niang tidak hanya indah secara eksterior, tetapi juga memiliki struktur yang terorganisir dengan baik di dalamnya. Terdiri dari lima lantai, setiap lantai memiliki fungsi yang berbeda. Lutur, tingkat pertama, menjadi tempat tinggal dan berkumpul bersama keluarga. Sedangkan loteng atau Lobo, tingkat kedua, berfungsi sebagai ruang penyimpanan bahan makanan dan barang-barang sehari-hari. Lentar, tingkat ketiga, digunakan untuk menyimpan benih tanaman pangan seperti jagung, padi, dan kacang-kacangan.
Tak hanya itu, Mbaru Niang juga memiliki tingkat keempat yang disebut lempa Tae, tempat penyimpanan bahan makanan ketika terjadi kekeringan. Sedangkan tingkat kelima, hekang kode, digunakan sebagai tempat untuk menyajikan persembahan kepada leluhur. Dengan segala keindahannya, rumah adat Manggarai di kampung Waerebo tidak hanya menjadi warisan budaya yang berharga bagi masyarakat lokal, tetapi juga memikat hati wisatawan dari berbagai penjuru dunia.
Penulis: Yuliana Nginu, S.Pd.Gr.
Sekolah SDI Lengko Elar, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024