PUISI-PUISI SAMI’AN ADIB
MERAWAT TERITORIAL
Berhentilah. Usah mengusik rimbun rimba
di sekujur belantara nusantara
sebab embun terhimpun dari udara yang sama
dari hembusan angin tropis lintas Australia
Maka berhentilah. Membusungkan dada hanyalah penanda
jiwa koyak tersebab congkak yang melembaga
merasa diri raja paling kuasa
lupa betapa kita sejatinya setara
Kadang memang lupa kalau kita sekaum turun-temurun
selalu berbagi rasa sambil berbalas pantun
bertukar cendera mata semacam cincin kenangan
sebagai perlambang kokohnya ikatan persaudaraan
Meski pernah salah langkah
jangan sampai terbelah-belah
meski terlanjur berkoar sumpah serapah
jangan lantas kita sampai bertelingkah
Jember, 2024
NYALA PELITA DOA
: bp & ek
Mestinya kalian sudah lelah
memilah-milah ribuan kisah
untuk kelak kembali diolah
menjadi secungkup tetirah
sebelum melanjutkan langkah
mengusung pundi-pundi gairah
menuju halaman akhir sebuah risalah
: perjamuan dengan kelezatan paling berkah
meski ku tahu kalian sudah siaga
mempersiapkan detail bekal utama
tapi, tetap saja aku titipkan satu pelita
nyala doa dari kedalaman seonggok jiwa
yang setiap kesempatan kulumuri aroma cinta:
semoga kalian selalu di jalur lempang yang sama
berdua dalam liputan pernak-pernik bahagia
abadi dalam derai-derai cinta Sang Pencipta
Jember, 2023
MUASAL PELUKAN
sudah banyak penafsir jenius
menerka penciptaan paling misterius
: keelokan perempuan berparas firdaus
sejatinya dari sepotong sulbi yang terputus
memang demikianlah muasal pelukan
setelah sekian kurun gigil diri dalam kesendirian
lelaki mulia itu mengisi sepi dengan gemuruh doa
dan indahnya Kehendak Tuhan demikian sempurna
dihadirkannya gumul kehangatan, juga kelembutan
dalam sakral ikatan pernikahan
dua hati saling berpadu
menilasi romantika kisah masa lalu
ketika Adam dan Hawa dirajam rindu
sebelum terlaksana perjumpaan mahaharu
di dadanya cinta membuncah tak terperikan
meluruhkan segala bentuk kesedihan
Jember, 2023
Sami’an Adib, lahir di Bangkalan tanggal 15 Agustus 1971. Lulus Strata I pada jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Jember (Unej). Prestasi kepenulisan antara lain: pernah memenangkan Juara III lomba mengarang cerpen yang diadakan BEM Fakultas Sastra Unej, Juara I Lomba Cipta puisi Gus Dur yang diselenggarakan Pelataran Sastra Kaliwungu-Kendal, Puisi Pilihan II Poetry Prairie Literature Journal#5, Puisi Pilihan III Poetry Prairie Literature Journal#6. Tulisan-tulisannya berupa opini, cerpen, dan puisi tersebar di berbagai media cetak dan on line, di antaranya, Surya, Jawa Pos, Republika, Simponi, Fakta, Surabaya Post, Radar Jember, dan lain-lain. Antologi puisi bersama antara lain: Ensiklopegila Koruptor, Puisi Menolak Korupsi 4 (2015), Kata Cookies pada Musim (2015), Ije Jela Tifa Nusantara 3 (2016), Negeri Awan (2017), Timur Jawa: Balada Tanah Takat (2017), Hikayat Secangkir Robusta (2017), Negeri Bahari (2018), Kepada Toean Dekker (2018), Negeri Pesisiran (2019), Perjalanan Merdeka (Independent Journey (2020), Sang Acarya (2021), Gembok (2021), Narasi Bait Waktu (2021), Khatulistiwa (2021), Lelaki di Lautan (2021), Dunia: Suara Penyair Mencatat Ingatan (2022) dan lain-lain. Buku kumpulan puisinya Syahadat Kenangan (2023) diterbitkan Teras Budaya Jakarta. Aktivitas sekarang selain sebagai tenaga pendidik di sebuah Madrasah di Jember juga bergiat di Forum Sastra Pendalungan dan Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (LESBUMI)
Email samianadib99@gmail.com
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024