EDISI MUSIM
Peristiwa hujan tadi malam
Sunyi, menghitung detik-detik mimpi
Yang macet di jalan
Hingga mata angin suram
Pohon-pohon bertelanjang
Di kampung halaman
bulan bersembunyi
Mengenang hujan yang panjang,
Di selipkan pada mata awan
Peristiwa hujan semalam
Mengambil keputusan
Dalam catatan rindu yang terus-terusan
Melonjak di saat sunyi menggigil hampir
Mati ditelan api, sebab tergesa-gesa
Ingin memulihkan jiwanya yang beku
:meskipun ia telah berselimut
Setebal doa ibu
Namun dinginnya rindu
Masih menyala dalam otakku
Peristiwa tadi malam hujan,
Lampu bercerita tentang masa lalu
Pada tanah saudaranya yang bungsu
Sampai subuh cerita usai
Hujan berpamitan
_takdir mencubit langit
Sampai lupa untuk menata
Peristiwa yang rumit.
Pangabasen,16 01 2024
DEMAM SEMESTA
Di malam hari
Semua alam bernyanyi
Sedangkan angin
Membaca puisi
Singgahlah nyamuk-nyamuk
Beterbangan kesana kemari
Mencari darah suci menghisapnya
Tanpa mengambil nomor undi
Di meja saksi
Di sepanjang jalan
Setelah mataku terpejam
Lantas ku cuba merayu
Angin dengan bunga
Yang kupungut dari tong sampah,
Akan segera kuambil
Namun, di sana kulihat ada yang lebih istimewa
Dari bungaku yang kudapat
Dari tong sampah
Lalu aku kembali saja
Ke kawasan paling terindah
Untuk rehatkan dada, dan
Kucuci mata pada keajaiban semesta
Kelak kenyataan dunia
Seperti nyamuk-nyamuk
Yang hanya memberikan
Kenangan pada tubuhku
nyeri sampai menderita kembali
Pangabasen, 2024
RAHASIA KOTA YOGYAKARTA
Tentang lampu-lampu yang tersenyum
Di sudut kota jogja –tak henti merakit syahadah
Daun-daun hijau menyebar aroma surga
Ke batas-batas kota
Silau mata purnama bersujud pada tanah basah
Dalam mimpiku; disana bermusim
Dengan kata yang indah
Embusan angin tatkala mengundangku ke sana
Ingin kujumpai segala budaya yang beraneka,
Biar jadi rasi bintang dalam dada
Di pinggiran malioboro
Aku cemburu pada lagu-lagu syahdu
Beriring musik angklung yang mawar
Angin sepoi memeluk rindu ke seluruh perjalanan
Menatap ria wajah pepohonan,
Jiwa-jiwanya menggigil hingga mengembun di yogyakarta
– sebagai bahasa rahasia yang digenggamnya
Dan seni-seninya melahirkan peta budaya
Begitu mapan –istimewa di mata dunia yang hampir buta.
Gapura Timur, 29,September, 2023
Siti Khalifatur Rohmah lahir di sumenep, berdomisili di Larangan Barma merupakan santri aktif di PP.miftahul huda beberapa prestasinya adalah radar Madura, kumpulan puisi santri Nasional, juara 3 lomba cipta puisi nasional. Bisa komunikasi lewat Instagram @_stkhlfh &email sitikhalifaturrahmakhalifah@gmail.com | 081939488118
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024