005

header ads

Puisi Srikandi Indung Sarerea | 8 Juni 2024

 ASHADU CINTA

Karya : Srikandi Indung Sarerea


Aku bersaksi,

Tiada cinta yang lebih kekal selain cinta-Nya

Dan aku berjanji

Bahwa hanya pada titah-Mu

Aku bersujud, dengan seiman-imannya


Maujudlah Engkau dalam langkahku

ketika lahirku membawa tanya

dan matiku menggenggam seribu jawab

bahkan kala andai memberi buram

pada segala apa yang kutatap


menegaslah meski dalam pola

jadikanlah pelangi di ujung senyumku

terbit lebih awal

tuk menarik jiwamu dalam sekali kun


cukuplah jejak-jejak menjadi tanda

bahwa aku tak pernah memberi jarak

bahkan ketika kaucipta buntu

di sembarang langkahku menujumu


ashadu cinta, aku bersaksi!

pada napas dan detak yang memberiku hidup

kali ini aku akan menyapamu dalam bahasa rasa

nan tak mampu kau cerna

namun akan kaurasa hingga ujung usia


--- O Hyang Tunggal, pada anggukku. kendalikanlah apa yang tak mampu kukendalikan. bahkan ketika cinta ini sedikit demi sedikit merenggut napasku.!---


Pajajaran, 22 Maret 2024







PEREMPUAN PEMINTAL LUKA

Karya : Srikandi Indung Sarerea


Seorang perempuan

Tertunduk lesu

Terlihat sangat cantik

Kala sedang memintal lukanya sendiri


Di tangannya tersemat sebatang jarum,

Lengkap dengan benangnya

Runcing mengkilat

Dipapah isak

Nan sesekali terdengar sesak


Ia berbisik;

Adanya bukan dari sembilu

Pun dari tusukan pisau atau paku

Tapi lahir darinya yang melupa aku


Tetesan rintik mengalir

Jelajahi pipi hingga turun ke pangkuan

Bibirnya bergetar kuat

Menahan kesumat

Ketika satu persatu luka

Ditisiknya dengan sempurna


---pisau tak bisa membunuhku. Aku sekarat dan nyaris mati, ketika aku berbalik dan kudapati siapa yang memegangi pisaunya!”


Pajajaran, 13 Maret 2024





SAYONARA

Untuk Anakku : Firna, Aghni, Arina, Sri, Della

Karya : Srikandi Indung Sarerea


Selaksa gemercik yang memukul gendang

Selarik cahaya pergi menjauh

Dari segala apa yang kupandang

Menjelma binar-binar halus

Yang berkilau di ujung kedip


Satu persatu langkahmu mendekati tepi

Seraya bentangan sayapmu menilik bentala

Pintaku, tak perlu terhalang gamang

Bahkan kala ingatan di angan

Rimbunkan bunga kenang


Mungkin kelak, 

Jika terlampau kuat rindu ini menyeru

Kausa jejakmu terlanjur terbenam dalam bilik paru

Menjarah bilik-bilik asa

Tanggalkan linang di netra

Yang esok kan membanjiri pipiku


Sayonara,

O, Sayonara!

Untuk ragamu yang pergi

Bukan untuk jiwamu

Nan tak pernah mati


Subang, 24 Oktober 2023




Srikandi Indung Sarerea, 

berasal dari Bandung Indonesia. Selain seorang penulis, Srikandi Indung juga seorang pendidik atau guru di salah satu sekolah negeri di kota Bandung. Karya Srikandi Indung Sarerea bisa dibaca di beberapa blog, buku antologi bersama dan di media sosial





Posting Komentar

0 Komentar