005

header ads

Artikel Aksi Nyata Modul 1.4 | “ Budaya Positif “ Oleh : Ratih Yulia Ernalis | Kelas 323 A CGP Kota Madiun



“ Budaya Positif “


Oleh : 

Ratih Yulia Ernalis

Kelas 323 A

CGP Kota Madiun


Sebagai seorang pendidik mengajarkan budaya positif adalah salah bentuk satu cara dalam mewujudkan nilai-nilai dan karakter murid menuju Profil Pelajar Pancasila.Sebenarnya di sekolah kita sudah menerapkan pembiasaan – pembiasaan disiplin positif tetapi mari kita merefleksikan kembali apakah langkah atau cara kita sudah benar? apakah kita bisa benar – benar secara maksimal mengajarkan pembiasaan dengan baik? apakah yang telah kita lakukannya sesuai dengan kebutuhan murid ?. Hal inilah yang perlu kita kaji kembali. Penerapan budaya positif yang ingin kita tanamkan adalah bukan karena disiplin tersebut muncul karena perasaan murid takut, tetapi budaya positif tersebut tumbuh dan muncul dari dalam diri anak sendiri atau menjadi motivasi intrinsik bagi murid

Pada hari rabu, tanggal 14 Agustus 2024 bertempat di Tk Al-Amin jalan Pesanggrahan VII/No 2 Kota Madiun, saya mengadakan desiminasi dengan topik “Budaya Positif”’.Kegiatan ini saya mulai dari menanyakan perasaan mereka saat ini, dilanjutkan penyampaian materi dan terakhir mengajak audiens berefleksi pembelajaran apa yang telah mereka dapatkan dari pemaparan saya dan apa rencana kedepannya. Tujuan saya mengadakan aksi nyata ini adalah berbagi praktik baik dan pengimbasan informasi sebagai bentuk kolaborasi kepada rekan – rekan guru di sekolah saya dan rekan guru di sekolah lain diantaranya dari Tk ABA 3, Tk Siwi Peni Taman, Tk Nur Asalam, Tk Dharma Wanita Manisrejo, Tk ACB, dan Tk Pelita Harapan . Saya berharap dengan kegiatan ini kita sama-sama bisa belajar dan berefleksi bersama sehingga kita sama – sama mewujudkan budaya positif pada diri sendiri dan  bisa diterapkan di kelas atau sekolahnya masing-masing.

Materi yang saya gunakan pada pengimbasan ini adalah menggunakan modul 1.4, diantaranya adalah :

  1. Disiplin positif dan nilai – nilai kebajikan Universal 

  2. Teori motivasi, hukuman dan penghargaan, restitusi

  3. Keyakinan kelas

  4. Kebutuhan dasar manusia dan dunia yang berkualitas

  5. Lima posisi control

  6. Segitiga restitusi

Inti materi yang saya sampaikan adalah seperti ini :

  1. KHD menyatakan : Dimana ada kemerdekaan, disitulah ada disiplin yang kuat.sehingga disiplin bersifat " Self Disiplin " = muncul dari kita sendiri .Pemikiran KHD sejalan dengan Diane Gossen yang menyatakan arti dari kata Disiplin, berasal dari bahasa latin, yaitu disciplina yang artinya belajar, yang berakar disiplin yang artinya murid .Yang ingin di bangun dari disiplin adalah motivasi intrinsik.sehingga disiplin ini dapat menggali potensi menuju tujuan.Seseorang yang memiliki disiplin berarti mereka bisa bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya. Sehingga disiplin sebagai kontrol diri yang bertujuan mulia pada nilai -nilai kebajikan  

  2. Setiap perilaku yang dilakukan oleh murid pasti mempunyai motivasi tersendiri.Ada 3 motivasi yang perilaku yang muncul pada manusia yaitu : menghindari hukuman, mendapatkan imbalan, dan untuk menjadi orang yang mereka inginkan. Hukuman bersifat tidak terencana, bersifat satu arah, dari pihak guru yang memberikan murid hanya menerima , bisa berupa fisik atau psikis (kata kata yang menyakitkan) sedangkan konsekuensi sudah terencana,sdh di sepakati, biasanya diberikan ketika melanggar kesepakatan dan restitusi adalah proses menciptakan kondisi murid agar dapat memperbaiki kesalahannya, restitusi mengajarkan murid mencari solusi untuk masalah mereka, membantu ingin menjadi orang yang seperti apa mereka,dan bagaimana memperlakukan orang lain. Sedangkan penghargaan adalah salah satu bentuk kita mengontrol orang lain. Penghargaan dalam jangka pendek dapat membuat orang termotivasi melakukannya , namun dalam jangka panjang dapat mengakibatkan orang kurang kreatif untuk melakukannya . Oleh sebab itu kita perlu memahami restitusi sehingga apa yang kita lakukan dapat menumbuhkan kesadaran murid.Restitusi merupakan proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga dari itu murid akan memiliki karakter yang kuat dan bisa belajar dari kesalahannya.

  3. Keyakinan kelas adalah nilai-nilai kebajikan Universal yang disepakati secara bersamaan baik secara tertulis ataupun tidak. Sehingga muncul keinginan untuk melakukan dari dalam diri sendiri,tanpa paksaan. Yang perlu diingat dalam pembentukan keyakinan kelas kelas adalah bahwa  sifatnya lebih abstrak dari pada peraturan (rinci & konkret), dalam bentuk pernyataan positif , tidak terlalu banyak, sehingga mudah di pahami dan diingat, semua berkontribusi dalam curah pendapat dan kita bisa meninjau kembali dari waktu ke waktu. Sedangkan tahapan menciptakan Keyakinan kelas memilih dan menetapkan nilai yang akan diambil, mendiskusikan secara bersama dan bisa menempelkan hasil keyakinan tersebut dalam bentuk poster

  4. Seluruh tindakan manusia pasti mempunyai tujuan atau kebutuhan. Dan untuk memenuhi tujuan/kebutuhan tersebut kita akan melakukan usaha.Dan ketika kita sudah mendapatkan apa yang kita inginkan berarti kita sudah memenuhi 1 dari kebutuhan dasar kita. Kebutuhan tersebut adalah kebutuhan bertahan hidup, kasih sayang, kebebasan , kesenangan, dan penguasaan. Sedangkan dunia yang berkualitas adalah tempat khusus dalam pikiran kita yang menyimpan representasi dari semua yang kita inginkan.

  5. Mengenal  posisi kontrol guru adalah salah satu cara kita menerapkan budaya positif. Ada 5 posisi kontrol kita sebagai guru, yaitu penghukum, pembuat merasa bersalah, teman, pemantau dan manager. Posisi yang paling efektif untuk dapat menghasilkan budaya positif dalam manajer.karena pada posisi ini murid diajarkan untuk dapat bertanggung jawab dari apa yang sudah dilakukan, dengan mengenali kebutuhannya maupun kebutuhan orang lain. Peran guru sebagai posisi manager, yang dapat mengembangkan motivasi-motivasi intrinsik pada murid, sehingga dapat menanamkan nilai-nilai kebajikan yang akhirnya dapat menjadi kebiasaan Positif.

  6. Ada 3 langkah dalam penerapan segitiga restitusi ini , yaitu : menstabilkan identitas, validasi tindakan, dan menanyakan keyakinan. Menstabilkan identitas merupakan bagian dasar untuk mengubah identitas dari gagal karena melakukan kesalah menjadi orang sukses.Validasi tindakan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya , dan menanyakan keyakinan merupakan teori kontrol termotivasi secara internal. Dalam penerapan segitiga restitusi ini akan muncul dari dalam anak langkah apa yang ingin dilakukan kedepannya untuk menyelesaikan masalah.

Demikianlah inti dari pemaparan yang saya bagikan pada pengimbasan aksi nyata modul 1.4. Saya berharap setelah ini kita sama – sama dapat berefleksi untuk melihat apakah yang kita lakukan selama ini sudah benar – benar dapat mewujudkan motivasi intrinsik pada murid untuk melakukan budaya positif  dan dengan menuliskan pada sticky notes pembelajaran apa yang telah di dapat dan rencana kedepannya sehingga mulai melakukan penerapan budaya positif tersebut dari dalam diri.


C:\Users\user\Downloads\IMG-20240814-WA0078.jpg

C:\Users\user\Downloads\DSC_6474.JPG

C:\Users\user\Downloads\IMG_20240817_092527.jpg

C:\Users\user\Downloads\IMG_20240817_092512.jpg

C:\Users\user\Downloads\IMG_20240817_092657.jpg

C:\Users\user\Downloads\IMG_20240817_092448.jpg


Posting Komentar

16 Komentar

  1. Pemaparannya sangat jelas dan sangat menginspirasi para pendidikan PAUD
    Semoga kedepannya akan lebih banyak karya yang dibuat dan dibagikan sehingga menambah wawasan bagi pendidik lainnya
    Terus semangat Bergerak dan Menggerakkan.

    BalasHapus
  2. Materi yg di sampaikan memberikan pemahaman yang baik pada guru

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah, dapat ilmu baru lagi... Teruslah semangat berkarya dan menginspirasi😍💪

    BalasHapus
  4. Sebuah artikel yang memberikan inspirasi bagi pendidik dalam menumbuhkembangkan budaya positif di sekolah dimana hal tersebut mampu melahirkan karakter-karakter baik dari para guru dan murid yang berprofil pancasila dan dengan menggunakan metode restitusi ini sangat membantu para guru dan murid dalam menumukan solusi terbaik dari setiap persoalan dengan output yang positif.

    BalasHapus
  5. Betul pak..
    Budaya positif yang harus muncul dari dalam diri setiap guru

    BalasHapus
  6. Dengan materi ini saya sebagai guru bisa berefleksi di posisi mana saat ini saya berada..

    BalasHapus
  7. Publikasi tugas modul 1.4 tentang budaya positif ini sangat inspiratif dan bagus untuk khalayak pendidik karena ini sebagai ikhtiar pendidik memandang murid manusia seutuhnya

    BalasHapus
  8. Penjelasannya sangat rinci, sangat menginspirasi. Budaya positif yang harus tetap di budayakan, mulai dari diri sendiri.

    BalasHapus
  9. Pemaparan materi yang sangat bagus.., semoga dapat menginspirasi banyak pendidik. Salam semangat 👍🏼👍🏼

    BalasHapus
  10. Melalui kegiatan ini saya terinspirasi buat bisa untuk melakukannya yang saya mulai dalam diri

    BalasHapus
  11. Penyampaian materi sangat baik.
    Semoga bermanfaat untuk semua.
    Jangan menyerah & Selalu semagat dalam hal positif..

    BalasHapus
  12. Pemaparan materi yg jelas dan baik. Semangat selalu bagi para tenaga pendidik.

    BalasHapus
  13. Penyampainnya bagus sekali, mudah dipahami, dan sangat menginspirasi sekali

    BalasHapus
  14. Pemaparan materi jelas,runtut dan mudah dipahami serta sebagai bahan refleksi yg sangat berguna unt para pendidik..

    BalasHapus
  15. Ingin memperbaiki menuju budaya positif

    BalasHapus
  16. Pemaparan yang sangat jelas... Sehingga kami langsung mengucapkan oooo ternyata... OOO gitu... OOO gini... Materi sangat bagus, dan bisa untuk merefleksi diri

    BalasHapus

Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024