005

header ads

PENGUMUMAN 100 PUISI LOLOS KURASI KOMUNITAS SENI KUFLET & MAJALAH ELIPSIS



BUKU ANTOLOGI PUISI BERTEMA “BENCANA”

Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang bersama Majalah Digital elipsis sejak 15 Juni 2024 lalu membuka penerimaan naskah puisi bertema “Bencana” dan karya terpilih dibukukan. Penerbitan buku ini didorong rasa keprihatinan melihat banyaknya bencana alam yang terjadi di Indonesia beberapa dekade terakhir, seperti tsunami, erupsi gunung api, banjir bandang, galodo, tanah longsor, angin puting beliung, dan lainnya.


Bencana itu merenggut nyawa dan merusak fasilitas umum maupun rumah-rumah warga, termasuk lahan pertanian, dan ternak. Tidak sedikit orang tua kehilangan anak, anak kehilangan orang tua, termasuk kehilangan harta benda. Ujian yang menimpa penduduk Indonesia itu menjadi renungan, pelajaran (i’tibar), juga ide/gagasan bagi penyair untuk melahirkan karya sastra (puisi) lalu karya itu dapat menjadi catatan, ingatan, dan dikemudian hari dikenang oleh generasi berikutnya.


Sepanjang penerimaan naskah, Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang sebagai panitia penerbitan buku ini telah menerima 250 puisi dari 157 penyair Indonesia. Para penyair berasal dari Aceh hingga kota-kota lainnya di Indonesia bagian Timur, seperti Maluku.


Dewan Kurator yang terdiri dari Riri Satria (Jakarta), Sulaiman Juned (Padang Panjang), dan Muhammad Subhan (Padang Panjang) telah melakukan kerja kurasi sejak tanggal 12—29 Agustus 2024. Kurator membaca dengan teliti puisi-puisi yang masuk sekaligus mempertimbangkan kualitas karya, mulai dari kekuatan diksi, pengimajian, amanat, kesesuaian tema, gaya bahasa, kedalaman makna, kesesuaian dan keselarasan, keterpaduan unsur puisi, ide orisinalitas karya, citraan, majas, rima dan irama, juga idiom yang digunakan penyair.


Atas pembacaan dan petimbangan tersebut, kurator memutuskan dan menetapkan 100 puisi dari 100 penyair Indonesia terpilih untuk selanjutnya puisi-puisi tersebut dibukukan lalu diluncurkan di Kota Padang Panjang pada Oktober 2024 mendatang. Peluncuran diiringi dengan pembacaan puisi sebagai bentuk apresiasi kepada puisi-puisi penyair Indonesia yang lolos kurasi di buku ini.


Berikut nama-nama penyair Indonesia yang puisinya lolos kurasi (nama diurutkan sesuai abjad A—Z).


1. Ace Sumanta (Bogor)

Tsunami Aceh dalam Kenangan


2. Acep Syahril (Jawa Barat)

Surat Cinta dari Sangkakala 1


3. Adri Sandra (Payakumbuh)

Sebuah Pulai di Luar Pikiranku


4. Agus Buchori (Lamongan)

Lumpur Celaka


5. Ahmad A. Pahu (Duri)

O, Galodo


6. Ahmad Fantoni (Madura)

Kota Tragedi


7. Ahmad Maliki Mashar (Indragiri Hilir)

Abrasi Tanah Merah


8. Alhendra Dy (Bangko)

PETI Mati Warisan Nenek Moyang


9. Ali Hamzah (Aceh Selatan)

Sesalilah


10. Andi Jamaluddin AR. AK. (Kalimantan Selatan)

Tanah Luka


11. Anto Narasoma (Palembang)

O Banjir, Tuhanku


12. Ari Basuki (Sleman)

Gempa Bantul 2006


13. Ariffin Noor Hasby (Banjarbaru)

Bincang Kecil Bencana


14. Asro Al Murthawy (Merangin)

Batuwara, Kupinta Kau Jadi Prasasti Bencana

      

15. Badaruddin Amir (Sulawesi Selatan)

Di Pantai Talise Palu


16. Bambang Widiatmoko (Yogyakarta)

Pengantin Merapi


17. Berti Nurul Khajati (Bekasi)

Bencana Itu Bernama Reklamasi


18. Budhi Setyawan (Bekasi)

Membaca Sebuah Haru Yogya: 27 Mei 2006


19. Bustan Basir Maras (Yogyakarta)

Bulan Kabiraan dan Tuhan yang Purnama


20. Dahlia Braga Yova (Padang Panjang)

Tentang Nagari yang Hilang


21. Dahta Gautama (Bandar Lampung)

Jumat Sore di Palu


22. Dalle Dalminto (Yogyakarta)

Katastrofe Gempa


23. Denni Meilizon (Pasaman Barat)

Aku Membuka Pintu dan Sesuatu Menjadikan Malamku Abadi


24. Destri Mairoza Syahrisal (Solok)

Bumi Aie dan Segala Ceritanya


25. Dheni Kurnia (Riau)

Musibah Engkau


26. Dian Sarmita (Solok Selatan)

Alam Minang Bergolak


27. Dilla, S.Pd. (Bukittinggi)

Banjir Menyapa


28. Din Ali Fathi (Bima)

Memotret Bencana di Spot Surga


29. Din Saja (Banda Aceh)

Aku Tsunami Aceh


30. Disa Febriani Putri (Padang Panjang)

Debu Menyuburkan Tanah


31. Eddy Pranata PNP (Banyumas)

Bencana Bergetar di Bukit Silika


32. Edy Samudra Kertagama (Lampung)

Lenyap dalam Kabut


33. Emi Suy (Jakarta)

Sebab Bencana karena Tuhan Cinta

 

34. Erwan Juhara (Bandung)

Galodo Amuk Merapi


35. Esti Rahayu Utami (Bandung)

Angku Marapi Terbatuk


36. Fileski (Madiun)

Berkhidmat Pada Badai


37. Firman Wally (Maluku)

Risalah Dam Wae Ela


38. Gurit Asmara Ruci (Jawa Timur)

Duka Bumi Ronggo Lawe


39. Hamdani Mulya (Aceh Utara)

Derai Air Mata Seorang Ibu


40. Hudan Nur (Banjarbaru)

Lahkahtahpun


41. Husin A.K. Ucin (Riau)

Tetesan Air Itu, Menjadi Riak Gelombang


42. H. Shobir Poer (Tangerang Selatan)

Bencana


43. Ibrahim Sembiring (Medan)

Banjir Bandang di Jagong Jeget


44. Ical Wrisaba (Palembang)

Tanda Cinta dari Tuhan


45. Ichsan Saputra (Padang Panjang)

Hujan Malam di Negeri Atas Awan


46. Imam Budiman (Samarinda)

Pasca Batubara: Sebuah Kutukan


47. Isbedy Stiawan ZS (Lampung)

Orang-orang Mengais Sisa Kebahagiaan


48. Iswadi Syahrial Nupin (Padang)

Katastropik Menerjang Negeriku


49. Jose Rizal Manua (Jakarta)

Bencana di Layung Senja


50. Junaidi Bantasyam (Takengon)

Sabda Alam di Hari Senin


51. Khoirul Mujib (Mojokerto)

Relawan Semeru


52. Lidya Reci (Bengkulu)

Ratap Kami yang Tak terdengar


53. L.K. Ara (Takengon)

Surat dari Blang Mancung


54. Marnarita Yarsi (Jakarta)

Segelas Kenangan dalam Genangan Duka


55. Merawati May (Mukomuko)

Merapi dalam Apimu


56. Muhamad Sholeh Arshatta (Pekanbaru)

Pesan Terakhir Adzin


57. Mursidiq (Padang Panjang)

Melambung Ratib


58. Mustiar AR (Meulaboh)

Titah


59. Nabila Yumni (Solok Selatan)

Dentuman di Langit Malam


60. Ni Nengah Ariati (Karangasem)

Bencana Tanah Datar


61. Nita Juniarti (Gorontalo)

Aku Ingin Ombak Mengembalikan Keluargaku


62. Nunung Noor El Niel (Denpasar)

Membakar Ego


63. Nur Fauziatul Pisra (Padang Panjang)

Buana Menjerit


64. Nurul Kifani Putri (Agam)

Suara Pilu dari Lembah Anai


65. Orbi Koesrafi (Kalimantan Selatan)

Tetap Tangguh Galuh-galuhku


66. Porman Wilson Manalu (Medan)

Banjir Desember


67. Putra Gara (Bogor)

Smong


68. Ramli Marpaung (Kisaran)

Tentang Doa yang Terdengar di Lahar Dingin


69. Raudah Jambak (Medan)

Kuanyam Sebaris Doa Dengan Hiasan Tahlil Sederhana


70. Refdinal Muzan (Bukittinggi)

Muka Bencana


71. Rezi Ilfi Rahmi (Padang Panjang)

Pertiwi di Rantai Api


72. Rezqie M. A. Atmanegara (Hulu Sungai Tengah)

Getar Nestapa di Tubuh Mataram yang Memar


73. Riami (Malang)

Membaca Tanda-tanda Bencana


74. Rian Harahap (Pekanbaru)

Sakapa


75. Rico Fernando (Batam)

Surat untuk Palu dan Donggala


76. Rida Nurdiani (Bogor)

Rindu Bumi Lestari


77. Rissa Churria (Jakarta)

Ketika Air Menjadi Tsunami


78. Romy Sastra (Jakarta)

Angsa Putih Berselimut Kain Mori


79. Roymon Lemosol (Ambon)

Jejak Juli


80. S. Hasanah. Nst. (Padang Panjang)

Duka Tuan


81. Salman Yoga S. (Takengon)

Tanah Kopi


82. Sarah Samosir (Padang Panjang)

Letusan


83. Sausan Al Ward (Pekanbaru)

Rengkah


84. Seruni Unie (Solo)

Zikir dari Barak


85. Soeryadarma Isman (Padang Panjang)

Gunung Mengikat Cinta


86. Sofi Asri (Padang)

Sendu Membungkus 2891 MDPL


87. Sus S. Hardjono (Sragen)

Museum Merapi


88. Syafaruddin Marpaung (Tanjungbalai)

Padang di Bawah Langit Kelam


89. Syarifuddin Arifin (Padang)

Marawa di Puncak Marapi


90. Tiara Nursyita Sariza (Banda Aceh)

Kepada Alam Kami Bertanya


91. Tika Hartika (Barabai)

Barabai 2021: Segores Luka, Duka, dan Derak Dukana


92. Toto St Radik (Serang)

Konsensi


93. Umar Tadjuddin (Bekasi)

Duka Merakyat


94. Vera Hastuti (Takengon)

Gempa di Tanah Gayo


95. Warsono Abi Azzam (Cilacap)

Menyibak Banjir Demak


96. Win Ansar (Banda Aceh)

Semeru Rumah Terendam Debu


97. Win Gemade (Takengon)

Duka Desember Tak Pernah Usai


98. Yuliani Kumudaswari (Yogyakarta)

Erupsi di Utara, Tsunami di Selatan


99. Zickyn Chan (Mojokerto)

Kue Lumpur

 

100. Zuliana Ibrahim (Takengon)

Api di Tubuh Kami


Demikian pengumuman ini disampaikan dengan sebenarnya. Keputusan dewan kurator mengikat dan tidak dilakukan surat-menyurat.


Padang Panjang, 30 Agustus 2024


Dewan Kurator:

Riri Satria 

Sulaiman Juned 

Muhammad Subhan 


Penyelenggara:

Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang

Majalah Digital elipsis


https://www.pasbana.com/2024/08/kuflet-umumkan-100-puisi-lolos-kurasi-ini-nama-nama-penyair-terpilih.html


https://bandarlampung.pikiran-rakyat.com/hiburan-budaya/pr-3438504759/lolos-kurasi-ini-100-puisi-tema-bencana-komunitas-seni-kuflet-padang-panjang?page=all


https://harianrakyataceh.com/2024/08/30/kuflet-umumkan-100-puisi-lolos-kurasi-ini-dia-nama-nama-penyair-terpilih/


https://potretonline.com/2024/08/inilah-100-puisi-lolos-kurasi-dan-berikut-nama-nama-penyair-terpilih/


https://www.harianterbitonline.id/2024/08/pengumuman-100-puisi-lolos-kurasi-buku.html


https://jambi.pikiran-rakyat.com/daerah/pr-3468506123/penyair-dari-merangin-lolos-kurasi-inilah-100-puisi-tema-bencana-komunitas-seni-kuflet-padang-panjang




Posting Komentar

0 Komentar