005

header ads

POJOK BACA SEBAGAI SARANA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA DI DESA TARUMAJAYA KERTASARI, BANDUNG.

Pada minggu 4 Agustus 2024, pojok baca digelar di situ cisanti, salah satu agro wisata  desa Tarumajaya, pojok baca keliling ini kontinyu setiap minggunya mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di kecamatan Kertasari, dengan tujuan untuk meningkatkan minat baca. Tidak dapat dipungkiri bahwa minat baca di desa masih sangat rendah, anak-anak sudah terbawa arus jaman dan terbiasa dengan permainan di gadget. maka dengan itu, bermula dari kegelisahan dan kecemasan, terbentuklah  pojok baca yang dinaungi anak-anak muda salah satunya Arya seorang duta baca kabupaten Bandung,



“Menjadi duta  baca itu adalah pengalaman paling berharga untuk saya, diawali dari informasi dari organisasi kepemudaan, akhirnya saya mendaftarkan diri pada 22 Februari 2024, seleksi ini cukup ketat dan melalui beberapa interview, saya sempat pesimis, karena pada saat itu kondisi saya sedang sakit, sehingga tipis harapan saya untuk lolos, tapi allhamdullillah, pada 01 Maret saya mendapatkan kabar lolos dan otomatis masuk 16 besar. Setelah melalui beberapa proses, pembekalan finalis lomba duta baca remaja tahun 2024 lokasi di Pangalengan, sampai masuk grand final, akhirnya pada 07 Maret, merupakan penilaian kelayakan untuk menyandang gelar duta baca,” Ucap Arya menceritakan awal mula terpilih menjadi duta baca kabupaten Bandung kepada 7detik.com


Pojok baca ini dikelola oleh anak-anak muda yang punya jiwa besar untuk memajukan desa setempat, juga mengembangkan minat baca dengan niat yang tulus begitu juga dengan kegigihan untuk mengunjungi lokasi-lokasi yang ramai.


“Tujuan diadakannya pojok baca, adalah untuk menumbuhkan kecintaan membaca, dan memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan untuk anak-anak khususnya. Umumnya, untuk semua kalangan masyarakat. Sejauh ini, sasaran kami diadakan motor baca adalah tempat-tempat yang ramai, atau ikut serta di event-event besar. Menurut kami, ini awal untuk mengenalkan budaya membaca terhadap masyarakat. Untuk kendaraan baca sendiri difasilitasi oleh pemerintah, karena ini salah satu program pemerintah kabupaten Bandung, yang disebar setiap kecamtan untuk membantu nilai indeks pembangunan literasi masyarakat (IPLM), tujuannya agar budaya minat membaca itu menyebar dan dilakukan semua warga Bandung,” jelas Arya.   



Dengan adanya pojok baca diharapkan menjadi aktivitas literasi yang banyak memberikan sinergi  baik dan mengubah sistem pola pikir masyarakat di daerah terutama desa Tarumajaya. Karena tingkat baca di Indonesia mengalami kritis literasi, ini terbukti dengan hasil survei yang dilakukan Program Internatonal Student Assesment (PISA), yang  dirilis oleh Organization For Economic Co-Operation and Development (OECD) tahun 2019, menunjukkan riset bahwa dari 70 negara, Indonesia berada di peringkat 62,Sungguh sangat miris sekali. 


Dihadirkan pojok baca ini sebagai jembatan agar masyarakat tergerak, karena dengan membaca kita bisa  menginfut segala informasi, dan menganalisa sesuatu hal dan ini mulai terbentuk dari lingkungan literasi yang baik. karena untuk kegiatan membaca harus dimulai dan terintegrasi dari lingkungan. Baik dari keluarga, tempat pendidikan formal, lingkungan bermain, semua memberikan peran sentral yang menjadi pondasi. 


Semangat anak-anak muda dalam menghadirkan pojok baca keliling ini, sebagai bentuk transformasi dunia luar menjadi ruang baca yang bisa dinikmati dengan gratis, juga besar harapan bisa keluar dari zona keterpurukan pendidikan yang lemah. Sayangnya di daerah-daerah, membaca hanyalah kebutuhan sesaat bisa dicontohkan sebagai obat, ketika sakit maka diperlukan, kebanyakan membaca hanya saat mengerjakan PR atau tugas, selebihnya buku-buku sebagai pajangan dan hiasan ruangan saja.


Dunia tekhnologi semakin canggih, dan diharapkan dunia pendidikan juga turut berkembang. Karena dunia pendidikan adalah sebuah tuntutan kontekstual terhadap anak-anak untuk menentukan masa depan, dan semua dilandasi dengan pemahaman dunia literasi. Semoga pojok baca ini menjadi ruang literasi yang berbasis inklusi sosial, semoga semakin banyak inovasi-inovasi baru dan meningkatkan kreatifitas muda-muda berbakat.



“Harapan saya, pendidikan di desa Tarumajaya semoga indeks pendidikan terus meningkat, diharapkan terus maju mencapai kesejahteraan, potensi orang-orang di sini itu beragam dan skill mereka itu banyak, hanya saja tidak terkelola dengan baik dan minimnya wawasan dan tingkat pendidikan,” sambung Arya.


Arnita

















Posting Komentar

0 Komentar