Masih Adakah Cinta Diantara Kita?
sejurus tanyaku terpacu
mencuat ingin berontak padamu;
penghimpun mimpi yang belum tinggi
bintang yang kupandang tiap pagi
beratus kali kita memindai jarak
mendekatkan sekat-sekat
menebas kota antar kota
tak pula melenyapkan siksa
hujan masih turun di tempatmu,
membasahi kalbu dan ruang rindu
meski sapa belum pecah
dan gelisah merajalela
tak ada wicara buncah
pun ragu seolah bumerang
yang tak henti menusuk sekenanya
dan akhirnya, tanyaku meledak
masih adakah cinta diantara kita?
seperti janjimu meminang kata
Surabaya, Desember 2015
DEKAPMU
ketika pagi mengetuk pintu
aroma tubuhmu kucium
pertama kali
asa yang tersembunyi
dalam lorong mimpi
melukiskan cita dan cinta
yang tak pernah diajarkan
oleh matahari
kasih ini kubawa hingga mati
sampai napas tak lagi sempurna
dan nama hanyalah nama
Surabaya, Desember 2015
SELIMUT KASIH
dari ranah kota tercinta,
ada titipan timang
dua puluh tahun silam
pada bahu yang tak pernah lelah
menyanyikan tembang ketegaran
lelaku dalam api semangat
ajarkan suka dan makna airmata
puja terangkai senantiasa
di atas sajadah
menapaki masa demi masa
pada muti maha mulia
seulas senyum yang menidurkan
risalah tuk bangkitkan mimpi
adalah engkau;
ibu
nama paling indah di dada ini
Surabaya, 9 Desember 2015
Anggi Putri
Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, freelance/content writer, pimred Pustaka Kata, dan . Tulisannya ada di beberapa antologi, enam buku solo, dan beberapa dimuat media, seperti Radar Surabaya, Radar Banyuwangi, Buletin Jejak, Tetas Kata, Buletin Semangat Menulis, Sayap Kata, Ruas Online, dan lain-lain. Email: anggiputri265@gmail.com.
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024