Rupa-Sastra adalah proses kreatif alih wahana yang
menjadikan karya seni rupa (lukisan) menjadi pematik inspirasi untuk penciptaan
karya sastra (puisi). Kegiatan ini akan berlangsung di Madiun selama dua minggu
(sepanjang pameran) yang digelar di Kedai Sastra Mister Nyambik. Workshop Rupa-Sastra
akan fokus pada proses kreatif penulisan puisi dengan merespon pameran lukisan. Seluruh karya peserta hasil workshop akan diterbitkan menjadi buku
Antologi Puisi “RuSa” secara gratis (tanpa dipungut biaya sepeserpun).
Ketentuan & Fasilitas:
1. Ikut workshop minimal 1x hadir bersama @Fileski (kecuali penulis tamu)
2. Kelas online sebelum pertemuan, via grup WA ini https://goo.gl/PN51HI
3. Free cetak 1 buku karya anda dari workshop ini.
4. Free jasa editing, layout, ISBN, dan design cover.
5. Konsultasi menulis gratis seumur hidup.
6. Kunjungan ke Kedai Sastra + Galeri pameran seni rupa
7. Tempat menginap gratis bagi yang domisili luar Madiun.
8. Piagam penghargaan atas karya dan partisipasinya.
9. Kuota maksimal 30 peserta, segera daftar sekarang.
Registrasi:
ketik: RuSa/NAMA/USIA/DOMISILI
whatsapp 08888710313.
Waktu & tempat:
Workshop menulis puisi dibuka sepanjang pameran lukisan, selama 2 minggu. Jam pelaksanaanya akan diinformasikan via wa
grup sesuai kesepakatan peserta terbanyak. Namun dikarenakan pemateri workshop
(Fileski) harus menghadiri undangan pertemuan penyair Asia Tenggara di
Singapura, maka workshop bersama Fileski hanya berlangsung antara tanggal 1 - 9 Maret 2017. Selanjutnya kemungkinan akan diisi pemateri workshop dari
Majelis Sastra Madiun. Selain workshop menulis puisi juga akan banyak digelar berbagai workshop lainnya, seperti workshop melukis, membatik, dan lainnya di sepanjang berlangsungnya pameran. Tempat acara di “Kedai Sastra
Mister Nyambik”. Alamat Jl. Pilang Amd, Pilangbango, Kartoharjo, Kota Madiun, Jawa
Timur 63119.
Pematik Gairah Seni Rupa di Madiun
Seni rupa di Madiun akhir-akhir ini masih memiliki problem
yang signifikan. Problem tersebut muncul sangat mendasar dan menyentuh wilayah
daya akomodasi yang sangat minim serta lemahnya resepsi pembacaan konseptual
seni rupa. Kondisi ini kemudian mengakibatkan seni rupa sulit berkembang
meskipun jumlah seniman yang menekuni dunia seni rupa di Madiun bisa dikatakan
tidak sedikit.
Upaya terbaik dalam menjembatani problematika yang terjadi
adalah dengan mengadakan apresiasi sesering mungkin dengan konsep dan wacana
yang bisa dipertanggungjawabkan. Salah satunya adalah pameran seni rupa
bertajuk “Rupa Sastra, Membalik Titik Menziarahi Peristiwa” yang akan di helat
di ruang sastra. Dengan disiplin ilmu lain yakni sastra diharapkan akan membuka
titik temu serta dialektika yang harmonis dan berkesinambungan dalam wilayah
kekaryaan. Ini berimbas sangat baik bagi iklim berkesenian di Madiun. Bahu
membahu menyuguhkan wacana yang bermanfaat bagi wilayah yang lain diantaranya
edukasi dan arsip, tujuan perhelatan ini salah satunya sebagai oase yang
mengobati dahaga panjang bagi iklim berkesenian khususnya seni rupa di wilayah
Madiun supaya lahir suasana tumbuh kembang yang dinamis dan subur.
#Rusa, Rupa-Sastra
Rusa dalam perhelatan pemeran ini merupakan kata singkatan
dari rupa dan sastra. Bentuk sinergi yang dibangun untuk menjembatani proses
kekaryaan antara wilayah seni rupa dan satra. Sebelum menilik lebih lanjut
tentang apa itu rupa sastra yang dimaksud ada baiknya kita mengulik sedikit
tentang simbol yang dipakai pada perhelatan seni rupa ini.
Pertama, menggunakan simbol binatang rusa yang memiliki
filosofi yang baik yaitu kelincahan, kebijaksanaan, keberanian, memiliki
ketajaman intuisi untuk mendeteksi kemungkinan-kemungkinan termasuk ancaman.
Rusa juga memiliki keunikan pada tubuhnya yaitu radar ditelinganya yang mampu
menjangkau frekuensi yang tidak mampu didengar oleh telinga manusia. Mereka
gunakan radar pendengaran itu sebagai alat komunikasi dengan kawanan lainnya.
Berdasakan pemahaman filosofi yang terdapat pada makhluk
ciptaan tuhan bernama rusa, tidak salah kiranya kelebihan makhluk itu diserap
sebagai motivasi yang baik. Kelincahan dalam membuat aksi positif yang
produktif dalam ruang lingkup kegiatan kesenian khususnya seni rupa,
kebijaksanaan dalam membuat konsep-konsep acara kesenian dan berani
mempertanggungjawabkannya kepada publik, keberanian menjalankan program-program
kesenian baik seni rupa dan juga sastra, memiliki ketajaman intuisi untuk
mendeteksi kemungkinan-kemungkinan termasuk ancaman adalah nilai tawar dan
sikap mawas diri manakala menghadapi persoalan baru yang menantang di kemudian
hari. Rusa juga memiliki keunikan pada tubuhnya yaitu radar ditelinganya yang
mampu menjangkau frekuensi yang tidak mampu didengar oleh telinga manusia namun
mampu menjangkau komunikasi dengan kawanannya dengan baik meskipun berada
ditempat yang berjauhan, dalam wilayah kesenian ini berarti seni yang tidak
hanya menyuarakan citra-citra keindahan yang tertuang dalam medan karya namun
juga kebermanfaatan setiap karya milik perupa tersebut berimbas kritis bagi
kehidupan. Interaksi yang terjadi antara seniman dan sastrawan dapat memupuk
iklim kreatif yang seiring sejalan. Jika iklim berkesenian seperti ini
dilakukan baik secara kesadaran individu maupun kolektif bukan tidak mungkin
dinamika kreatifitas akan cepat terwujud dengan hasil karya yang
bermacam-macam.
Rupa-sastra sendiri pada akhirnya nanti akan dipertemukan
dalam satu ruang buku yang bisa dijadikan barometer geliat wacana berkesenian
di Madiun. Kegiatan ini akan dirilis secara berkesinambungan, mudah-mudahan
konsep ini akan semakin mengobarkan semangat bagi seniman dan sastrawan lainnya
untuk terus berkarya demi kemerdekaan kreatifitas dan kritis terhadap situasi
dan kondisi lingkungan sehingga akan tercipta iklim kebudayaan yang
berkarakter, mulai berkembang dan berbuah manis yang menyenangkan. Salam
budaya, Rahayu!!!
"Membalik Titik Menziarahi Peristiwa”
Sebagai sub tema pada perhelatan ini "Membalik Titik
Menziarahi Peristiwa” di maksudkan untuk membingkai wacana yang disuguhkan di
ruang apresiasi. Menegaskan gagasan sekaligus menjelaskan isi tema secara lebih
gamblang, membalik ititk ini merujuk
kontekstual pada iklim kehidupan sosial yang tengah carut marut seperti
yang tengah kita alami akhir-akhir ini. Tentang bagaimana kita bersikap
ditengah arus yang sedang tidak menentu, apakah mengikuti atau justru tidak mau
tahu sehingga terkelaskan sebagai warga negara kwalitas empat (KW-4) ? akibat
tutup mata dan tutup telinga.
Pada konsep tema membalik titik memiliki tujuan untuk
mengajak kepada publik yang merespon peristiwa kesenian ini untuk menziarahi
hati nurani masing-masing, seperti inikah kondisi lingkunganku, seperti inilah
kondisi bangsaku, seperti ini kah kondisi dunia. Bersikap kritis dan
menggunakan pemikiran untuk membongkar tumpukan sampah peristiwa yang busuk dan
mendaurulangnya untuk kembali mencapai keseimbangan yang pantas dengan bekal
kejujuran nurani yang selalu bersih.
Lantas bagaimana mengakomodasinya? pertanyaan ini acap kali
muncul dipikiran orang-orang yang belum terbiasa memfasilitasi pemikirannya
melalui medium ekspresi. Nah!. inilah yang dimaksud dengan "membalik titik
menziarahi peristiwa" adalah ajakan permaknaan secara dalam dan luas
tentang sebuah peristiwa yang bukan tidak mungkin mengandung suatu ajaran atau
hikmah yang harus dicatat untuk kembali dibaca suatu saat nanti dimasa depan
guna mengantisipasi segala kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa saja
terjadi. Pada akhirnya perhelatan "Rusa, Rupa-Sastra, membalik titik menziarahi peristiwa"
adalah upaya menggeliatkan kesenian sekaligus ajakan untuk audiens berani
kembali kepada kejujuran yang putih menilai, memilah dan menanggapi peristiwa
untuk direnungkan kembali lalu
diekspresikan dengan bentuk lain guna hikmah yang tersembunyi didalamnya bisa
dibaca ulang dan bermanfaat bagi hari depan.
Salam Budaya, Rahayu!!!
Dwi Kartika Rahayu, S.Sn.
The President of Indonesian Art, Culture & Education
Leader of Kartika Foundation
Artist
W. Tanjung Files, S.Sn (Fileski)
The Founder of Negeri Kertas
Writer, Poet Musician
#EVENT #WORKSHOP #PUISI #SASTRA #RUPA
#EVENT #WORKSHOP #PUISI #SASTRA #RUPA
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313