Momentum lebaran adalah ajang untuk saling memaafkan, Baik itu dengan anak dengan orang tua, sanak keluarga, teman sebaya dan sesama rekan kerja.
Tetapi apakah meminta maaf itu diperintahkan Allah di dalam Al Qur'an? Ternyata meminta maaf itu tidak direkomendasi.
Allah cukup teliti, bayangkan saja Anda sudah dipukul, sesaat kemudian yang memukul Anda meminta maaf, bagaimana perasaan Anda, kemungkinan Anda berkata di dalam hati, enak saja, sudah pukuli saya tiba-tiba meminta maaf.
Sandal Anda hilang di Masjid saat Shalat Duhur, pas Ashar ketemu orang yang mengambil sandal Anda, lalu meminta maaf begitu saja tanpa ada pengembalian sandal. Bagaimana perasaan Anda?
Oleh karena itu, tepatlah jika di dalam Al Qur'an tidak ada perintah meminta maaf, yang ada hanyalah MEMBERI MAAF, Jadi orang yang memberi maaf itu adalah orang yang luas hatinya, lapang dadanya, karena dirinya sudah dizalimi tetapi rela memaafkan orang yang telah menzaliminya.
Lihatlah Allah memberikan janji Syurga Seluas langit dan bumi,
Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi... (3: 133) bagi orang yang memaafkan
... dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan, (Ali Imran: 134)
Di zaman Rasul, ada sahabat yang biasanya terlambat masuk ke masjid, yang masih basah wajahnya oleh air wudhu sambil shalat sunnat dan tiba-tiba Rasulullah berkata kepada sahabatnya yang lain, bahwa orang itu adalah penghuni Syurga, sehingga para sahabat yang lain merasa iri dan penasaran, amal unggulan apa yang dilakukan orang ini sehingga Rasul berikan jaminan Syurga,
Karena sangat penasaran, ada yang rela bermalam di rumah yang dimaksud Rasul tersebut sampai 3 malam hanya untuk menginteli orang tersebut,a danselama 3 hari itu, tidak ada yang dilihat istimewa amalannya,
Dan akhirnya karena sangat penasaran, sahabat ini tanyakan amal apa sebenarnya yang kamu lakukan sehingga Rasul menganggap dirimu penghuni syurga?
Orang ini menjawab tidak tahu, tetapi dia mencoba berfikir tentang amal yang selalu dilakukan lalu dia berkata, setiap malam ketika saya hendak tidur, memaafkan semua kesalahan orang yang telah berbuat jahat kepadaku, itu yang setiap malam kulakukan.
Memaafkan, bukan meminta maaf, memamg memaafkan itu kesatria tangguh, hanya orang yang berhati kuat yang bisa melakukannya.
Coba kita perhatikan Ayat Allah satu persatu dibawah ini, semuanya memberi informasi anjuran memberi maaf.
Jadilah pemaaf dan suruhlah orang berbuat makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh. (Al A'raf: 199)
Di lingkungan keluarga, memaafkan itu utama:
Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (At-Taghabun: 14)
Ketika ada peminta-minta diberi tetapi disertai ungkapan menyakitkan, memaafkan lebih utama.
Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi tindakan yang menyakiti. Allah Mahakaya, Maha Penyantun. (Al-Baqarah: 263)
Rasulullah pernah ingin dibunuh oleh orang kafir, ketika tidur sendiri dibawah pohon, ketika tiba-tiba pedang orang kafir jatuh dan diambil oleh Nabi lalu dimaafkan, lihat penggambaran Allah:
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal. (Ali 'Imran: 159)
Semoga sifat mulia ini kita berusaha memilikinya apalagi di moment pemaafan bulan fitri ini, semoga manfaat. Jangan lupa dishare jika dianggap menginspirasi dan bisa bermanfaat.
AL-BAHRI
#RuhBaru77
#INSPIRASI
#VIRAL
2 Komentar
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusHanya karena pencarian tulisan sendiri lalu menemukan tulisan ini, tanpa tahu sebelumnya, tetapi semoga menginspirasi. Yang memuatnya kesatria karena tetap mencantumkan penulisnya, ada pernah saya lihat web dari sumatera mencopy tulisan saya baru tidak dicantumkan yang menulisnya
BalasHapusKirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313