Sajak Nurinawati Kurnianingsih
DI STASIUN
Suara nyala kereta api dari asap cerobong
Itu menandakanku untukku berpisah tangan dan kenangan
Bersama itu kau pergi untuk tidak kembali
Menemuiku di stasiun ini
Mengulas sedikit memori masa lalu di waktu kini
Dulu kita pernah berdiri diantara kebanyakan orang yang mencoba
,untuk mendapatkan tempat duduk
Namun kamu memilih berdiri dalam sandaranku
Disaat itu jatuhnya korban-korban yang tidak ku melihatmu lagi
Apabila kamu masih ada sesungguhnya
Aku ingin memelukmu kembali bersamaku
Kroya, 11 Febuari 2017
Sajak Nurinawati Kurnianingsih
CAPING UNTUKKU
Luas padang rumput ini yang berwarna coklat
Dan selebat padi panjang kekuningan
Kau memberiku tawa lewat cerita tokoh petani
Ialah caping untuk menutup panasnya dewa matahari
Sehebat pula kau menemaniku, mendengarkanku, menceritakan
Tentang arti kesabaran
Kroya, 08 Juni 2019
Sajak Nurinawati Kurnianingsih
MAHA CINTA
Terimakasih maha cinta
Tlah menganugrahkan sosok lelaki dari kota ternama ksatria
Wajahnya terbuka tawa
Setiap kali ku panggil, “ Kang Mas”
Matanya berbinar-binar memantul lembayung
Yang melukiskan wajah bapakmu
Purwokerto, 10 Juni 2019
Sajak Nuriawati Kurnianingsih
DIANTARA
Sekadar bunga kamboja yang
Mampu menghidupkan jiwa-jiwa kepasrahan
Meramu jalan kebimbangan
Antara sudut pertanyan yang membingungkan
Kau perlahan berjalan diantara koma
Aku bertanya, tentang cinta yang dibuat di kota jogya
Kini redam bagaikan titik yang dibuat darahnya
Memungkinkan bila puisi ini turun bersama air mata
Dan hujan
Yang memberi gemericik kenangan antara kau dan jawaban
Menunggumu lewat kopi yang memabukan di zaman perbuatan
Kekejaman oleh siapa, berakhir kematian
Bila jatuh setiap kata yang tertulis
Nada tak hanya dibuat untuk sekadar menangis
Perihal suatu hati yang terkikis
Melainkan suara puisi yang diberi judul aku mengemis cintamu
Bersama simhoni waktu yang mengalun keras
Sudut rindu itu melukis
Yogyakarta, 12 September 2018
Sajak Nurinawati Kurnianingsih
BALADA DAUN JATUH
Semesta mempertanyakanku dalam jatuhnya daun itu
Apakah kini aku terbuang?
Padahal perjanjian itu kau buat diranting persemian
Bukan salah satunya kau puja sebagai buah kemanisan
Entah waktu sekarang membuktikan jatuh dihati yang mengemis
Dikedalaman kedamaian
Hingga sekarang aku terhempas penyiksaan rindu
Purwokerto, 14 September 2018
Sajak Nurinawati Kurnianingsih
CINTAKU JAUH DI BANYUMAS
Cintaku jauh di banyumas
Pria keras ,menyapa dengan lekas
Dalam chat yang terbatas mungkin ada tujuan yang terbalas
Dari chat yang tak jelas agar saling membahas dan membalas
Cintaku jauh di banyumas ,aku tau kau kang mas
Aku ingin duduk memantas dirinai bangku kota banyumas
Dipandang jelas oleh lampu yang menyala nyala dari wajahmu yang membias
Anganku tidak sampai padanya
Aku tidak bisa berkaca pada mata mu ,yang hanya aku ingin udara membiru
Sehingga sepucuk rindu yang tak habis kau berkata:
Akan kunanti dirimu hingga raga ini layu oleh derasnya hujan
Aku menjawab yang terdalam
Kita terjebak pada rasa yang resah sebelum dalam celah kekaguman terpuruk latah
Sesegeralah melangkah untuk tidak patah
Banyumas,11 Maret 2018
BIODATA PENULIS
Namaku Nurinawati Kurnianingsih, lahir Cilacap 22 Juli 1999. Status sebagai mahasiswi IAIN Purwokerto jurusan Perbankan Syariah. Kegiatan sehari-hari disibukan dengan menjadi aktivis, ia mengikuti berbagai kegiatan intra maupun ekstra, antara lain: Demisioner DEMA FEBI 2018, DEMA FEBI 2019 dalam bidang riset dan tekhnologi SDM, Ketua CEO 2019, PMII Komisariat Purwokerto, SKSP Purwokerto. Komunitas sastra sebagai minat hobinya sejak kecil, pada 2017 juara tingkat nasional JSI sebagai penulis terpilih, kontributor mandala penerbit, aktiv menulis buletin, dan pernah dimuat media masa seperti simalaba. “ yang terus berkarya akan hidup. Komunikasi bisa lewat Fb: Ririn, Ig: Ririn4347, Email: ririn4642@gmail.com. No wa: 085943465078.