Suatu Hari Ketika Akhirnya Aku Mati
Hari kala kabut menipis
tetapi kalut tak jua habis
Telingaku tuli mendengar
rengekan jiwa jiwa kelaparan
Akhir bulan yang
mendung,dompet ikut pula berkabung
Patah imanku dirasuki
setan durjana
Dengan pongahnya kuhitung
dosa manusia
Seperti dinobatkan
menjadi asisten malaikat
Terlena melupakan
kebaikan, tersenyum diantara setapak sesat
Kutenun keputusan kusut
dan menyesal telah jadi rumit tak terperi
Mengulang memintal benang
sementara kain tak kunjung jadi
Aku telah membutakan mata
untuk esok dan lusa
Membatasi asa hakiki
tiada terhingga
Hari hari tetap menjadi
sama atau tanpa sadar kubuat ia menjadi sama
Aku yang tak lagi temukan
inti sejatiku
Termakan euforia tentang
diri nan sempurna
Lupa diri tentang langit
yang belum didaki
Aku mati, terlindas egoku
sendiri
Tanjung Jabung Timur,
Januari 2020
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313