Pulanta adalah metode penulisan puisi yang diciptakan oleh Fileski, “Pulanta” yang merupakan akronim dari Puisi Sembilan Kata. "Kenapa saya membuat metode ini, awalnya karena puisi bagi saya merupakan ungkapan kejujuran yang paling padat kata, beribu bahasa. Angka 9 adalah angka tertinggi, terbanyak, besar, sehingga walau hanya dengan bermodalkan 9 kata saja, saya merasakan 9 kata tersebut sudah bisa mewakili ribuan bahasa yang ingin saya ungkapkan dalam karya puisi." Ujar Fileski saat ditemui di Madiun.
Faktor lain karena ia seorang guru di salah satu SMA yang ada di Madiun, seringkali muridnya bertanya bagaimana caranya menulis puisi. "Sebetulnya saya tidak percaya jika ada orang yang tidak bisa menulis puisi. Bukankah puisi adalah karya sastra yang paling purba dalam peradaban manusia? Rasanya tidak mungkin jika ada orang yang tidak bisa menulis puisi. Nyatanya memang ada yang mengaku tidak bisa menulis puisi, bahkan awalnya banyak dari siswa saya mengaku tidak bisa menulis puisi." kata Fileski. Setelah ia ajarkan metode ini, dengan cara menulis 9 kata yang ada dalam pikiran mereka, 9 kata yang mewakili kegelisahannya mereka. Hasilnya mereka bisa menulis puisi, mereka bisa mengembangkan 9 kata itu menjadi lebih kaya dalam mengungkap kata hati mereka dalam wujud sebuah karya puisi.
Metode Pulanta bisa menjadi cara yang mudah untuk mengajarkan bagaimana cara menulis puisi di kalangan pelajar. Setelah mereka bisa menulis Pulanta, mereka bisa mengembangkan cara menulis puisi dengan metode yang lain sesuai dengan cara yang mereka suka, atau terus berkarya menulis puisi dengan metode ini, dengan menambah kosa kata dan pilihan kata yang lebih kaya.
Madiun, 10 September 2021
contoh:
TAMAN OBOR
jalanan terdesak debu
prasasti api
secangkir kopi dingin
membisu
api kopi
api jalanan
api dingin membisu
terdesak
jalanan debu
secangkir kopi prasasti
api
api
api membisu
debu terdesak
debu dingin
debu membisu
debu terdesak membisu
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313