Sepasang Merpati di Liang Kubur
Langit menyisakan goresan aksara duka, tertoreh di garis-garis mendung dengan tinta hitam yang menjelaga. Sepasang Merpati membeku di liang kubur yang masih basah oleh gerimis. Kutukan kesetiaan tak terbendung dan pesan Tuhan mengudara menyentuh batin-batin murni yang mampu mengeja hati.
Berbisiklah,
Apakah cinta tak mampu lagi melahirkan kehidupan?
Apakah cinta tak mampu lagi mencipta puisi-puisi agung?
Karena yang terbaca hanya larik-larik air mata dan kidung kematian di balik payung-payung hitam yang menyembunyikan luka kehilangan.
Waktu ini,
Ada banyak liang kubur yang terisi Sepasang Merpati
Dan tanah yang menolak akan sebuah akhir cinta sehidup semati.
Karena akar selalu bernyanyi melangit menuju surga
Tentang elegi cinta yang menumbuhkan
23 Februari 2022
Penulis Dwi Setya Ningtias. Seorang pecinta sastra dari Madiun.
Whatshap 0821 4318 7000. FB : Dwi Setya Ningtias
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313