BERITA ANGIN SORE
Puisi : Lintang Ayu
Lorong-lorong waktu menderak lori lawas
menyeret jejak kaki kecil berlari
aku melihat sebaris angin sore
menukik di sela gedung bertingkat
meronce desah nafasnya
bersama daun basah di setiap
pedestrian kota
pukul empat sore melangkah
menengok kastil kematian franz kafka
para lidah menelan ludah
berita sore meretas Wabah
aku melihat angin melingkung
di simpang tempat kita bernaung
: menepi
pukul empat sore melangkah
menengok kastil kematian franz kafka
angin Wabah mengurai kata demi kata
suatu warta
masih melagukan nafas anak manusia
masih merebahkan rasa
masih memeram mimpi
masih menunggu kesah
masih
di ambang selasar raga yang meregang
sementara barisan doa meraung ke atap
langit
mendongak lurus kepada rimbun ranting
basah
menengadah
hari berganti tahun,
musim masih saja meniup sangkakala
di pojok ujung jalan itu, anak manusia bergulat
dengan cerita victor hugo
biarkan saja!
satire bertebaran di atas meja penyair
aku melihat angin sore meniupinya
"Tanggung," katanya
pukul empat sore melangkah
menengok kastil kematian franz kafka
aku masih melihat
angin sore menyerantakan berita
: Wabah
Solo, 25/02/2022
***
Lintang Ayu adalah nama pena. Lahir tepat di tanah Surakarta sebagai Ayu Diahastuti. Senang membaca segala jenis bacaan, senang memotret dan menulis. Sebagai kontributor puisi, cerpen dan beragam artikel di blog keroyokan Kompasiana, juga menulis puisi dan cerpen di Wattpad. Sebagai kontributor di buku antologi puisi "Cinta yang Terpatri di Batu Keabadian" dan "Like The Sound of Falling Rain".
Sila kunjungi akun Ige @ayu.diahas07, ato FB di akun Agnes Diah, atau Tweeter @AgnesDiah6
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313