TELAH
KUTEMPUH LAMPAU ||
telah
kutempuh lampau
untuk
menengok biku gandasari
di
atap pengetahuan
yang
mengusap wajah dengan hikayat panji kuda semirang
meletakkan
segala keinginan
pada
tapa dan pengetahuan
telah
kutempuh laluan
dengan
tahta yang tergeletak di lantai candi
yang
ditinggalkan biku kilisuci
menyambut
wahyu pertama
jauh
di barisan pegunungan
telah
kutempuh dahulu
yang
ramai kuasa
di
bilik-bilik majapahit
yang
orang-orang berpawai
menyebut-nyebut
tribhuwana wijayatunggadewi: kekasih keheningan
yang
mengawinkan peperangan
hingga
beranak kedamaian
telah
kutempuh jauh-jauh lampau
di
lorong-lorong candi prambanan
saat-saat
pramodhawardani mengiringi hindu dan buddha
hanyut
dalam kesatuan laluan
menuju
sesembahan
saat-saat
permaisuri balitung menjelma arca jongrang
serupa
cinta balitung
serupa
suara hati kekasih
yang
rimbanya berjalan lurus
menghidupkan
peradaban
telah
kutempuh segala lampau
hingga
kutepikan diri
pada
bibir riwayat
sedang
jemari mengetuk-ngetuk layar pintar
"Bu,
tugas telah saya kirimkan melalui surel."
Toboali,
01 Maret 2022
Bionarasi
Dian
Chandra,
nama pena dari Hardianti, S. Hum., M. Hum. Arkeolog lulusan S1 dan S2 di
Universitas Indonesia. Bermukim di Toboali, Bangka Selatan. Memiliki belasan
buku antologi dan satu novel solo yang berjudul Sapatha dari Negeri
Seberang yang diterbitkan oleh Pilar Pustaka, 2021. Anda dapat
menyapanya melalui Email: authorhardianti@gmail.com
WA:
081289462241
Facebook:
Hardianti S Hum dan Instagram: @hardianti_S. Hum
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313