Di Tengah Wabah
Di dada, gemuruh laut perlahan sepi
Orang-orang dapati nyawanya melekati kelepak camar
Yang terbang sejenak, sebelum lintasan birunya direnggut kawanan gagak
Samalah menghela arakan awan hitam di mata
Yang mulai menutup penjuru
Aku lihat itu semua
Di depan televisi, menadahi juga percik ombak
Dengan kertas-kertas puisi buram yang kemarin terbit sebagai buku kenangan hari lalu yang suram
Di dalamnya hari esok segera meleleh
Di bawah rintik-rintik hujan beritanya
Kupungut butiran dingin yang jelma kerikil
Kutumpuk lagi, menggunung lagi
Akan kulontar?
Siapa juga yang harus kulempar?
Memar rasa
Memar lagi
Saat-saat tercenung
Di kaca televisi itu terus kutatap wajah sendiri
Semata wajahku sendiri
Sumbawa Timur, 10 Januari 2022
Desir Hening
Selalu desir hening menyela sunyi
Menghidupkan tarian di pucuk-pucuk perenungan
Dan gemericik hikmah sayup-sayuplah dari celah tersembunyi bukit-bukit mimpi
Tarian itu menghentak-hentak
Dalam ruang pikiran yang tak lagi putih
Setelah debu, asap dan kabut cuaca meliuk-liuk di dalamnya
Tempat tak berani kaucari sepenggal sudut jernih
Tempat bangkit dan ikut menggerakkan hati
Kalaupun ada
Itu bekas dilanda banjir air mata para pengantar jenazah
Sumbawa Timur, 15 Januari 2022
Kutunggu Kiriman Payung
Kutunggu kiriman payung
Untuk hari gulita
Jarum-jarum dinginnya
Deras
Menyasar jiwa
Kuterima di sepertiga malam
Setelah hatiku kuyup
Oleh air mata
Sumbawa Timur, 2022
Ketika Elang Terbang Senja
Ketika elang terbang senja
Kau tahu, ia menembus langit asing
Yang bercabang:
Purnama
Gulita
Lihatlah sayap, paruh, cakar dan bulu-bulu indahnya
Jelma sehelai cerita
Yang melayang hilang dalam kenangan
Sumbawa Timur, 2022
Secarik Dendam di Alun-alun Kidul
Di sini, pada senja tahun lalu
Lamaranku padamu ditangkap angin dingin
Yang berujung hempasan cabang dan daun-daun gugur
Kau pergi
Usai menghujamkan beringin kembar ke dadaku, yang padang, yang lengang
Sesudah kausebut pula aku bocah
Seraya meniupkan gelembung sabun di mukaku
Pecah
Leleh pedih di kali rasa
Di sini, hari ini
Ribuan pasang beringin menjulang dalam dada
Jelma rimba, sebagai buaian burung-burung indah
Kau tahu dengan apa ia tumbuh?
Air luapan kali rasa
Yang demikian segar
Tapi tak henti ingin menenggelamkanmu
Sumbawa Timur, 2022
Yin Ude, penulis asal Sumbawa Timur, NTB. Karyanya termuat dalam Buku Sepilihan Puisi dan Cerita “Sajak Merah Putih”, Novel “Benteng”, Antologi Puisi “Seribu Tahun Lagi”, Antologi Puisi “Genta Fajar”, Antologi Puisi Jogja Kota Sajakku, Antologi “Hujan Baru Saja Reda”, Antologi “Jejak Puisi Digital”, Antologi Puisi “Para Penyintas Makna” dan Antologi Puisi “Pertemuan di Simpang Zaman”. Beberapa buku lain dalam proses terbit. Kontak WA: 087810071573 dan fb: Yin Ude.
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313