MIHRAB CINTA
M.A. Bakri
Kuterjemahkan rasa asmara yang berkilau di wajahnya
Waktu lambai menyekap dekap, dalam pangku erat ribuan aroma
Tercatatlah di sana, lengkung senyum eloknya mulai tertata
Mengurai titik lafaz cinta yang bersanggul kelopak purnama
Arak-arakan awan menggiring perlahan, menjelma arti sebuah setia
Membingkai langkah sumpah serta janji bahagia
Disaksikan ucap kenirmala-an di kanan kiri kita
Mendawaikan lirik syahdu, bermahkota pucuk puspanya
Pertemuan ini, berdiri di sini mengenyam isra cinta
Hingga raut jagat raya ikut mengizinkan bersatu satu tanda tanya
Titik doa di langit telah terjawab semua oleh Yang Maha Kuasa
Layarnya telah terkembang memecah degup Qais dan Laila
Wahai pujaan hati, kibar kebahagiaan telah terpancanglah sudah
Menafsiri segala riak yang bercabang kerak-keraknya
Sekadar memeluk dan mendamaikan segala resah
Yang tertinggal jauh, tutupi segala nestapa yang menganga
Kita, akan melalui maktab yang baru saban harinya
Dalam suka duka, mengiringi canda dan gundah
Belukar luka mengebiri tangis air netra
Menjuntai irama, dalam mihrab cinta
Rawamangun, 2022
M.A. Bakri, lahir di Medan, pada bulan
Maret 2001, karya-karyanya telah dimuat di ratusan buku antologi pribadinya,
dan di media cetak malaysia, lelaki yang pernah diamanahkan menjadi relawan ACR
For Umanity ini mulai tertarik dengan dunia kepenulisan sejak duduk di bangku
SMP, dan mulai menulis puisi semasa mengenyam pendidikan di SMK
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313