pada mata istrinya
menghayati doa-doa
yang menetes dari sujudnya
mengaliri keheningan
di tubuh malam, lalu
menjelma serupa lentera
pada mata anaknya
memahami mimpi-mimpi
tentang seragam dan buku-buku
tentang jejak sepatu
yang berlarian mengejar harapan
di halaman sekolah dasar
dan pada mata waktu
ia melangkah ragu
membawa semua rasa rindu
dengan jala dan perahu
menerjang tingginya gelombang
meminang ikan-ikan
yang terus berlarian.
Bekasi, Maret 2022
TENTANG PENULIS
Sapto Wardoyo, asli dari kota Madiun dan kini tinggal di Bekasi. Gemar menulis terutama puisi. Sampai saat ini puisi-puisinya termuat di berbagai media baik cetak maupun daring. Juga terhimpun dalam antologi Bersama 105 Penyair Indonesia yang bertajuk Pujangga Facebook Indonesia.
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313