Vito Prasetyo
Sampan Kertas
seusai waktu menggegas diri
langit makin pongah, berpaling muka
jalanku berkelok, seperti cahaya tanpa sinar
jemariku menari serupa sampan meliuk riak ombak
ada yang menggeliat tertawa
sepasang angin menatap kegelisahan ingatanku
entah apa yang membekap pikiranku
hanyalah jalan lurus, tempat merapal doa
menuruni bukit-bukit gersang di padang tandus
tertatih berjalan menuju baris-baris shaf
yang pancarkan kalam majas
puisiku tertinggal di antara geligi kuldesak
puisi itu berteriak histeris
tidak ada lagi diksi tersisa
mungkin, karam ditelan ombak
sebab sampanku hanyalah sehelai kertas
tidak mampu lagi menuju dermaga, tempat suluk-suluk kitab
di penantian rindu, ingin kubasuh rindu
berjuta aksara dikirimkan para penyair kepadaku
melesap aroma serupa mantra doa
Malang, 2022
Biodata:
Vito Prasetyo dilahirkan di Makassar. Kini bermukim di Malang. Mulai menulis sejak 1983, berupa opini, artikel, esai, cerpen, puisi, resensi. Karya-karyanya telah tersebar dan dimuat puluhan media cetak dan online, antara lain: Koran Tempo, Republika, Media Indonesia, Solopos, Kedaulatan Rakyat, Pikiran Rakyat, Fajar, Padeks, Utusan Borneo, Harian Ekspres, Utusan Malaysia, dll. Termaktub dalam puluhan Buku Antologi. Sebagai nominasi dan juara dalam event lomba tingkat nasional.
Email: vitoprasetyo1964@gmail.com
IG: @vitoprasetyo5
Kontak: 085336361115
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313