AROMA DARI KITAB-KITAB KELAPARANKU
di antara meja makan dan kursi aku
menjelma kelahiran, mimpi di bangun bersama hujan-hujan yang jatuh ke dalam
kesakitanku, tak kau temukan hidangan kesedihan dalam rerona langit rumah,
menyambung aroma dari kitab-kitab kelaparanku
seumpama tubuhmu adalah batu-batu
karang, jejak-jejak telah kau bawa melalui lobang gelap labirin-labirin dan
bayang cermin
kita naiki sembilan puluh sembilan
anak tangga dengan khusyu, kematian semakin tinggi, menampung dan meningkap
langit
"sungguh jika telah kauciptakan
bunyi dan puisi dari sinar matahari kelak tuhan kan jatuhkan kesunyian
sepanjang pulang"
tersangkut ke pusat sunyi, rindumu
hanyalah deru dari amsal yang menguraikan rambutnya menuju cahaya, menembus
langit yang paling tinggi diantara sorga
Surabaya, 2022
Adnan Guntur, kelahiran Pandeglang
tahun 1999. Telah menyelesaikan studi di Bahasa dan Sastra Indonesia,
Universitas Airlangga. Aktif berkegiatan di Teater Gapus Surabaya, Bengkel Muda
Surabaya, Wara-Wara Project, dan Sanggar Arek.Kumpulan Puisi Tunggalnya ( Tubuh
Mati Menyantap Dirinya Sendiri, 2022)
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313