A.Rahim Eltara
BULAN TUHAN
Kuhitung dengan jemari rindu
muharam sampai sya’ban, dalam doa-doa yang rindang
kiranya usiaku sampai jua bersua
Wajah ramadan memancar di surau-surau
sampai ke menara-menara memijar cahaya. Ayat-ayat yang firman
nyaring di telinga semesta. Lambaian tangan waktu memanggil-mangil
melabuhkan perahu iman pada teduh waktu fardu
Hati bagai telaga, menyimpan tangis. Tak ingin berbagi,
tumpah pada cawan ramadan semata. Waktu pun tiada lelap,
kalam dan zikir terjaga dalam benak batin.
Siang dan malam tiada yang ingin melepas wudu,
khusuk berteduh dalam iktikaf.
Rinduku mengalir di air mata
padamu bulan Tuhan
tempat melepas tangis dari waktu ke waktu. Kusandingkan zikir
dengan doa, mengharap rahmat dan magfirah,
biar fitri terijabah dalam almanak langit
Sumbawa, 27/03/2022
A.Rahim Eltara, lahir di Sumbawa Nusa Tenggara Barat, 16 Oktober. Penerima Anugerah Bahasa dan Sastra dari Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat.. Peraih Pemenang Puisi Pilihan dalam Gerakan Aksi Akbar 1000 Guru Menulis se-Asean. Sudah 90-an karyanya dalam bentuk antologi tunggal dan bersama, antara lain Ladang Kekasih (2018), Kidung Tambora (2018), Ibuku Surgaku ( 2020), Sang Acarya (2021), Ayahku Jagoanku (2021), Para Penuai Makna (2021), Anakku Permataku (2021), Khatulistiwa (2021), Guruku Inspirasiku (2021), Jejak Puisi Digital (2021), Para Penyintas Makna (2021-2022), Pujangga Facebook Indonesia (2022). Suara Penyair Mencatat Ingatan (2022). Nomor kontak 082340502747 – WA 085337200200.
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313