Puisi Rengga Fitrianingisih |
Lembar Terakhir
Biar kubacakan untukmu
Lembar demi lembar ditiupkan dalam ragamu
Biar tidak berdebu
Biar kehidupan ada padamu
Kubawakan untukmu satu dari seribu
Biar mengaliri nadi dan darahmu
Setidaknya ada lampu di tubuhmu
Meskipun hanya buku. Hanya buku
Maka izinkanku menua dialiri lembar-lembar kehangatan
Mengisi tulang-tulang yang berusaha menopang
Dilihatnya tubuh keropos kering kerontang
Pikirannya tetap penuh dengan syair-syair kehidupan
Kudengar kematian tidak tahu perhitungan
Biarkan aku menghabiskan sisa-sisa lembar
Hingga akhirnya kutemukan kepuasaan
Kemari. Tiuplah aku dengan ajal
Halo, perkenalkan nama saya Rengga Fitrianingisih. Usia saya 20 tahun. Saya lahir di Kulon Progo, 16 Desember 2001. Saya tinggal di Pakem, Sleman, Yogyakarta. Saya merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Saat ini, saya sedang menempuh pendidikan S-1 di Universitas Negeri Yogyakarta, jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Selama pandemi, kegemaran saya terhadap sesuatu tidak berubah. Saya masih suka mendengarkan musik, menyanyi, membaca, dan menulis. Pengalaman saya dalam bidang menulis tidak banyak. Selain masih kurang percaya diri jika tulisan saya dilihat orang lain, saya lebih suka menulis untuk diri saya sendiri. Meskipun begitu, tidak bisa dipungkiri bahwa terkadang manusia memiliki gairah untuk maju dan berkembang. Maka dari itu, untuk sekarang, saya akan mencoba untuk memperdalam kemampuan menulis dan mendorong diri sendiri untuk lebih percaya diri.
Terima kasih, semoga hari Anda selalu menyenangkan dan selamat Hari Buku Nasional! ☺
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313