Puisi Thomas Elisa |
CAFÉ
Kita saling bertukar kisah dari seberang meja
Kau adalah sebentuk tesaurus kesedihan
Yang menyimpan lema paling pilu penghujan
Memendam frasa-frasa pedih kemarau
Dan mengurai sinonim sunyi pada lembar tubuhmu.
Sampai tak kujumpai ruang untuk menertawakan diri
…. .
Kisahku pun, tak jauh berbeda, kekasih
Sebuah ensiklopedia bernama duka
Yang ditulis oleh pekat kisah masa silam
Dan dipenuhi panduan menyusun tangisan
Sehingga tiap-tiap pembaca dapat menentukan :
--alasan dan waktu bagi sedu sedan--
… .
Bila kita saling bertukar kisah, itu artinya:
Kita adalah sepasang ratapan yang menanti kidung bahagia
(Surakarta, 2022)
Thomas Elisa, lahir 21 September 1996 di kota Surakarta. Penulis tinggal di Pucangsawit RT 01/RW 03, Kecamatan Jebres, Surakarta. Penulis telah menempuh jenjang pendidikan di antaranya : TK Kristen Petoran (2001-2002), Sekolah Dasar Kanisius Pucangsawit (2002-2008), Sekolah Menengah
Pertama Negeri 20 Surakarta, (2008-2011), Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Surakarta (2011-2014). Penulis juga telah menyelesaikan program Strata-1 di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) pada Juni 2018 lalu. Karya terbaru penulis adalah novel fiksi anak berjudul Bangunnya Peri Merah (2017) dan Hadiah Tak Terduga (2020). Penulis mengajar di SMA Kolese Loyola Semarang. Kontak Penulis: 085802474575 (WA/ Telefon). Email: thomithomas78@gmail.com, dan No rekening:00191-01-61-018746-7. Karya terbaru penulis dimuat dalam media Poros Pemalang (2021), Tegas.Id (2021) dan Opini.Id (2021), Sukusastra (2021), Ruangjaga (2021) dan terbaru Jawapos Radar Pekalongan (2022), Riau Sastra (2022), dan Jawapos Radar Madiun (2022), dan Harian Bhirawa Surabaya (2022) dan Harian Sinar Indonesia Baru (2022) .
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313