Ketimpangan ekonomi merupakan suatu masalah universal yang dialami oleh semua negara, termasuk Indonesia. Ketidakmerataan antara distribusi pendapatan dengan peluang ekonomi yang ada menjadi penyebab utama dari kesenjangan antar kelompok masyarakat. Melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang berhasil menempati urutan ketiga tercepat diantara negara-negara anggota dari G-20 ternyata tidak berjalan sempurna. Pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati oleh 20 persen penduduk terkaya daripada masyarakat yang memiliki penghasilan rata-rata bahkan menengah ke bawah.
Data dari Bank Dunia menunjukan bahwa Indeks Gini Indonesia meningkat dari 30,0 pada dekade 1990-an menjadi 39,0 pada 2017. Hal itu menjadi acuan yang mana pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Indonesia menyebabkan tingginya ketimpangan antar kelompok masyarakat. Selain dikarena persoalan pertumbuhan ekonomi, masih banyak faktor yang menyebabkan ketimpangan menjadi masalah yang hingga kini belum juga menemukan titik solusinya.
Faktor yang memperdalam ketimpangan ekonomi di Indonesia yang disebutkan oleh Bank Dunia diantarannya: Pertama, ketimpangan peluang keturunan sebagai faktor yang diluar kendali seseorang untuk mendapatkannya. Kedua, ketimpangan yang terjadi di pasar kerja antara pekerja yang memiliki keterampilan rendah (sektor informal) dan pekerja yang dapat mengembangkan keterampilannya (sektor formal). Ketiga, adanya konsentrasi kekayaan yang dimiliki oleh kelas atas seperti aset keuangan yang tidak dimiliki oleh masyarakat menengah ke bawah. Keempat, ketimpangan menghadapi guncangan, banyak masyarakat miskin yang rentan untuk menghadapi guncangan ekonomi, sehingga sulit untuk mempertahankan ekonominya.
Sebagai negara yang kaya akan sumber daya yang melimpah, sudah seharusnya Sumber Daya Manusia dikelola dan ditingkatkan menjadi lebih baik. Adanya Sumber Daya Manusia yang optimal, diharapkan mampu untuk dapat menghapuskan ketimpangan di Indonesia. Melalui pengeolaan Sumber Daya Manusia seperti peningkatan pendidikan dan pelatihan kerja bagi masyarakat yang membutuhkan atau masyarakat menengah kebawah agar nantinnya mereka mampu bersaing dengan masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi tinggi.
Mempersempit ketimpangan yang ada di Indonesia merupakan hal yang wajib dilakukan oleh pemerintah. Beberapa kebijakan tentunya harus dilaksanakan secara maksimal, seperti program perlindungan sosial yang mampu untuk melindungi kesejahteraan masyarakat. Pembukaan lapangan kerja oleh pemerintah maupun pihak swasta diharapkan mampu untuk menaikkan pendapatan masyarakat yang dapat membantu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kemudian terdapat kebijakan yang penting untuk dilakukan sebagai pembersihan negara dari praktik korupsi yang sangat merugikan berbagai pihak.
Dengan demikian, berbagai kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dapat menekankan ketidakmerataan antara distribusi pendapatan dengan peluang ekonomi yang ada dalam kelompok masyarakat. Indonesia dapat meningkatkan pertumbuhan ekonominya tanpa adanya ketimpangan yang dirasakan oleh masyarakat. Sehingga, semua masyarakat mendapatkan keadilan dan kenyamanan yang sama.
Sasetya Handini Benasih lahir di Banyumas, 22 Desember 2002. Menjadi mahasiswa di UIN SAIZU Purwokerto. Mempunyai hobi menari, dan traveling. Find me on instagram @handinibenasih_, atau email handini.benasih1202@gmail.com
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024