Pendekatan Kosmis-Biologis: Sebuah Upaya Membangun Kosmos Dalam Ruang Dan Waktu
Oleh: Yosef Redemptus Bria
Abstraksi
Alam semesta yang abstrak dalam hal ini ruang dan waktu di kombinasikan oleh konsep ruang-waktu. Dalam filsafat, ruang dan waktu terangkum dalam fenomenologi maupun kosmologi dimana kosmologi secara umum dapat di pahami sebagia ilmu yang berusaha untuk memahami dan menerjemahkan segala hubungan yang ada di alam semesta. Manusia hidup dalam konteks yang merujuk kepada tempat/ruang dan waktu. Segala aspek kehidupan manusia, hewan tumbuhan dan alam semesta tidak terpisahkan dari ruang dan waktu. Dengan kata lain ruang(space) dan waktu(time) menjadi bagian penting dalam usaha manusia mengenai keberadaan.
Kata Kunci : manusia, kosmos, ruang dan waktu, kosmis-biologis
Pendahuluan
Salah satu persoalan menarik untuk dibicarakan dalam konteks kosmologi adalah persoalan mengenai ruang, yang pada akhirnya mengarahkan juga manusia pada pemahaman mengenai “dimensi ruang yang lebih luas” yaitu waktu. Dua persoalan tersebut bagaimanapun tak dapat di pisahkan begitu saja dalam pembahasan kosmologi karena kenyataan menunjukan bahwa dalam kehidupan manusia selalu dalam tempat dan waktu tertentu.
Ruang dan waktu yang merupakan persoalan fundamental kosmologi, dalam ilmu pengetahuan kedua hal tersebut merupakan persoalan yang membingungkan. Para filsuf dengan pemikiran masing-masing memiliki pengertian tentang konsep ruang-waktu yang beragam. Di satu pihak ada yang menganggap bahwa ruang dan waktu sebagai ens atau realitas riil, objektif; dilain pihak banyak ilmuwan yang berpendirian bahwa ruang dan waktu bersifat subjektif, bahkan ada yang berpandangan bahwa ruang dan waktu hanyalah ilusi. Selain itu banyak filsuf mengatakan bahwa segal sesuatu terbentuk dari satu unsur pokok yang di sebut arche
Pembicaraan mengenai ruang dan waktu menunjukan bahwa memang ada keterkaitan yang erat antara dua persoalan kosmologi tersebut dengan manusia. Alam semesta, sebagai objek kosmologi bias di pahami sebagai sebuah ruang yang sangat luas bagi manusia yang di dalamnya terdapat sedemikian banyak ruang yang lebih spesifik. Bakker menunjukan hubungan erat antara manusia dan dunia sebagai kesatuan objektif dan kesatuan formal. Objek dalam arti bahwa manusia hanya menemui dirinya sendiri dalam korelasinya dengan alam sedangkan formal dalam arti bahwa refleksi mengenai kebersamaan manusia dan dunia adalah satu-satunya hal yang mungkin.
Kosmos dan Manusia
Kosmologi sering di sebut dengan Philosophiy of Nature (Filsafat alam semesta). Kata kosmologi berasal dari Bahasa Yunani kosmos dan logos. Kosmos artinya susunan atau keteraturan, logos artinya teelaah atau studi. Istilah kosmos dalam KBBI berarti jagat raya; alam semesta. Kosmos dalam pengertian umum adalah suatu system dalam alam semesta yang teratur dan harmonis. Ilmu yang mempelajari tentang alam semesta secara garis besar mencakup metode yang sangat berbeda seperti sains, agama dan filsafat di sebut kosmologi. Pengertian kedua kosmologi merupakan cabang ilmu pengetahuan, khususnya bidang astronomi yang berupaya membuat hipotesis mengenai asal, struktus, ciri khas, dana perkembangan alam fisik berdasarkan pengamatan dan metodologi ilmiah. Ketiga, kosmologi merupakan ilmu yang memandang bahwa alam semesta merupakan keseluruhan yang integral dan bagian dari alam semesta itu berdasarkan pengamatan astronomi merupakan suatu bagian dari keseluruhan tersebut. Keempat, secara tradisional kosmologi diposisikan sebagai cabang metafisika yang menelaah mengenai asal dan susunan alam semesta, penciptaan dan kekekalannya, vitalisme dan mekanisme, kodrat hukum ruang dan waktu serta kausalitas.
Manusia hidup didalam lingkup kosmos yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, juga bebatuan. Segala gerak laku manusia berada dalam ruang dan waktu, yang berarti bahwa setiap peristiwa manusia memiliki ruang dan waktu. Alam semesta berkembang beriringan bersama dengan manusia. Maka manusia selalu memiliki keterkaitan dengan alam semesta. Manusia dikenal sebagai bagian terkecil dari alam semesta atau yang lebih dikenal dengan istilah microkosmos sedangkan alam semesta sebagai makrokosmos. Ketika manusia berpikir untuk mengembangkan hidupnya di atas bumi ini, saran yang ia pakai adalah dengan memanfaatkan alam di sekitarnya.
Manusia, Ruang Dan Waktu
Dengan atau tanpa di sadari manusia selalu bergerak didalam ruang dan waktu sekalipun ia berada di dalam ruang tanpa ruang dan waktu. Dalam pengalaman sehari-hari menunjukan dengan jelas bahwa kita berada dalam waktu sekarang. Kita berpindah dari waktu sekarang ke waktu sekarang. Bukan pindah dari masa lalu ke waktu sekarang dan menuju masa depan. Oleh karenanya, rutinitas waktu yang demikian terus menerus kita jalani lalu ada pemikir yang menganggap waktu itu tidak hakiki. Mc. Taggart berpendapat bahwa waktu itu tidak hakiki karena setiap peristiwa adalah telah lampau, kini dan akan dating. Atas pandangan ini tentu saja menghadirkan banyak tanggapan dari para pemikir apakah benar bahwa waktu itu tidak hakiki? Apakah benar waktu tidak sama sekali berperan dalam realitas manusia? Dalam pengertian Rusell kita dapat mengetahui hal-hal di sekitar kita dengan “data-indra”. Manusia dapat menyadari ruang dan waktu dengan menggunakan data-indra tersebut.
Kosmis Biologis
Esensi dari pendekatan ini adalah dengan menganggap segala sesuatu (alam semesta) baik itu makrokosmos/mikrokosmos merupakan bagian yang sangat di perlukan dalam hidup manusia. Dunia bukanlah realitas fisik yang tidak berhubungan langsung dengan manusia. Manusia selalu bergerak dalam ruang dan waktu sehingga setiap peristiwa manusia yang terjadi pun bergerak di dalam ruang dan waktu. Kebaikan dalam kacamata kosmis ialah yang meningkatkan sekaligus membangun dunia dan alam secara keseluruhan. Apakah keburukan itu? Keburukan menunjuk pada aneka tindakan/realitas yang langsung bertentangan dengan dunia/alam. Yang dimaksud dengan harmonisasi dengan alam berarti harmonisasi dengan hukum-hukum alam (hukum natura)
Dalam mitologi Yunani, Hercules–menurut filsafat Stoisme– merupakan sosok pribadi yang sangat ideal. Hercules bukan hanya pribadi yang melakukan perbuatan-perbuatan secara konsisten dengan apa yang dipikirkan/diomongkan, melainkan juga menyesuaikan diri dengan hukum-hukum alam. Menyesuaikan diri dengan hukum alam, dalam konteks ini, bukan berarti berjalan/bertindak melulu dalam artian mengikuti aneka determinasi alam, melainkan bertindak menurut Keadilan dan Akal budi tertinggi. Karena, alam (natura) bagi para filosof Yunani mematri kebenaran sekaligus keadilan yang tak bisa dimodifikasi oleh pikiran manusia. Keadilan alam adalah keadilan tanpa pretensi (maksud-maksud apa pun). Keadilan alam adalah gambaran dan Akal budi Ilahi.
Pendekatan kosmis-biologis juga mengalir pada pengertian-pengertian baru yang membela keutuhan dan kelestarian alam. Alam merupakan sesuatu yang suci, berharga, sakral, karena itu harus dihormati, dihargai, dibela. Aneka gerakan pembelaan terhadap alam sering kali berkaitan dengan pendekatan etis semacam ini.
Kesimpulan
Ruang dan waktu melingkupi seluruh peristiwa manusia. Ruang adalah tempat baik secara keseluruhan maupun sebagian. Ruang tidak hanya sebatas udara yang bersentuhan dengan bumi tetapi juga lapisan atmosfer terbawa maupun teratas dari bumi. Manusia , hewan tumbuhan bahkan bebeatuan bergerak di dalamnya. Ini tak dapat di sangkal bahwa di ruang tanpa udara maupun tanpa batas itu merupakan sebuah ruang. Alam semesta berkembang di dalam ruang, berkembang bersamaan dengan keberadaan manusia. Konsep ruang dan waktu bahwa semua benda material memiliki eksistensi tertentu: tinggi, luas, panjang, lebar. Mereka di tempatkan dalam berbagai hubungan satu sama lain dan merupakan bagian dari satu atau lain system. Waktu adalah bentuk koordinasi objek dan keadaan materi dalam suksesi mereka. Ruang dan waktu adalah bentuk universal dari keberadaan materi. Singkatnya bahwa semua yang berada di bumi ini bersifat special dan temporal. Ruang dan waktu adalah mutlak.
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024