Gaun Putih
Karya: Yeni Maulidah
Aku melihat puan tengah berjalan dari sudut kepasrahan hati
Langkah kakinya nampak tak seirama
Berjalan seperti angin
menuju gang rumah nomor tujuh
Sembari membawa sehelai gaun putih yang dibungkus kotak kado.
Tanpa sepotong bolu,
lilinya sudah padam
Sore itu, pukul tiga
Tampak di belakang rumahnya,
ramai segerombolan orang sedang merayakan hujan
Hujan yang datang tanpa mendung
Membanjiri seisi rumah
Kala itu,
Jarum jam yang mulai beranjak pukul lima
Langit mulai mengggelap
Dari mata orang-orang tercinta.
Remang-remang wajah bersenandung di kepala
Dibuatnya menari-nari
Pada irama yang kehilangan nada,
Sumbang,
Dijemputnya ia pada pulang
Cirebon, 2022
Sandiwara
Karya: Yeni Maulidah
Entah sampai kapan
sandiwara itu terus dimainkan diatas panggung reyot
Tiang-tiang penyangganya hampir rubuh
Tak sanggup lagi mendengar cerita-cerita basi
Penonton amat kecewa
Lagi-lagi alurnya mudah dibaca
Cirebon, 2022
Bionarasi
Yeni Maulidah lahir di Cirebon, 10 Mei 2004 merupakan seorang pelajar di SMAN 1 Dukupuntang. Aktif menulis sejak tahun 2019-Sekarang. Hobi menulis karya fiksi dan nonfiksi. Buku solo pertamanya “Seni Menanggapi Peristiwa” terbitan (Guepedia:2021). Karya-karya puisinya dimuat dalam surat kabar Radar Cirebon (2021), Radar Pekalongan (2021), Harian BMR Fox (2021), Radar Madiun (2021), Utusan Borneo (Malaysia, 2022), juga tayang di media online, yaitu Merupa Sastra, Rembukan, Kaki Senja, Literasi Kalbar, Kosana, Tajdid, Suku Sastra, Kelas Puisi Alit, Pemuda Jejak Pena, Riau Sastra, Asqa Imagination School, Ruang Jaga, Langgam Pustaka, Dunia Santri, Tiras Times, dan Sabah 360 (Malaysia). Dimuat dalam buku antologi puisi “Mengenang Sang Penjaga Sastra HB Jassin” yang diselenggarakan Badan Dokumentasi Sastra HB Jassin. Bisa disapa melalui Instagram @yeniem_10.
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313