Puisi Firman Wally |
DARI SELEMBAR AMPLOP
Saat fajar baru saja terbangun
kaki-kaki tanganmu sudah lebih dulu
melangkah dari rumah ke rumah
berbagi selembar amplop
yang mungkin saja berisi dusta-dusta
Kau tersenyum
dan beranggapan isi di dalam amplop
adalah segalanya
di mana kursi yang diperebutkan
banyak orang dapat kau duduki
isi kepala orang-orang dapat kau beli
dan janji-janji semakin terucap lirih
Setelah amplop tersebarkan
Iming-iming tergadaikan
Wajahmu semakin terpampang
di atas trotoar, di bahu bahu jalan
di pintu rumah orang orang-orang
yang menaruh beban di bahumu
Dan lakon-lakon yang telah kau susun
memperlihatkan aksinya
Sesudah ini, mimpi siapa lagi
yang akan terkubur oleh penyesalan?
Jangan sampai
Lidahmu yang ular itu
Isi kepalamu yang bara api itu
Melilit mati keadilan
membakar hangus keadilan
setelah kau menyalip kekuasaan
Tahoku, 03 Juli 2022
Firman Wally pria kelahiran Tohoku 03 April 1995. Lulusan Universitas Pattimura Ambon jurusan Sastra dan Bahasa Indonesia. Namanya sudah tergabung kurang lebih 50 antologi bersama seperti Poci 10 "Rantau", Poci 11 Khatulistiwa dan Festival Sastra Gunung Bintan 2022 "Jazirah 11. Sebagai pemenang kedua dalam lomba menulis puisi yang diselenggarakan oleh PAPARISA SASTRA NUSA INA, puisi-puisinya pernah dimuat oleh redaksi APAJAKE, Salma Publishing, Poros Timur dll. Juga di beberapa majalah seperti Majalah Apajake, Elipsis dll. Kini aktifitasnya sebagai pengajar di SMA Negeri 27 Maluku dan di MA Nurul Tsaqalain Hila.
ig: firmanwally02
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313