KISAH USANG
Karya Syamsun Hf
Dulu
Rumah bambu menjalin kisah-kisah usang:
Di dapur, tungku tanah dan kayu kayu bakar bersekutu, dengan sabar menanak nasi
Di bilik tengah, tivi tabung membawaku yang balita mengenal hitam putih warna dunia
Lalu di bilik tamu, kursi-kursi berhadapan, wajah tuanya begitu pandai mengakrabi kehadiran-kehadiran zaman
Aku berayun di bayang cabang jambu samping rumah
Yang tegap, tak henti dirayu angin
Untukku rimbunnya menyimpan ranum yang tak henti disodorkan dengan manis
Tak ada bising yang menyela kisah-kisah usang
Sekadar derak kerek timba
Menyambut sayup adzan, menyemangati waktu mandi
Sesekali dentang tempaan pandai besi dari jauh
Menghimbau para petani, siapkan parang, siapkan cangkul dan tembilang
Kini, di tengah riuh zaman
Rindu memanggil tak kenal waktu
Kisah-kisah itu hanya bisa kumasuki dengan kunci-kunci ingatan
Yang tak kubiarkan patah
Tak boleh karat oleh dingin cengkeraman cuaca
Kini pula
Kau lihat berdiri rumah puisiku
Di sana tempat paling indah
Untuk kusimpan
Lalu kau pun ikut mendengar kisah-kisah usang itu
Sumbawa, 6 Juli 2022
Bionarasi penulis:
Syamsun Hf , asal Sumbawa, NTB, adalah seorang wirausahawan yang memiliki ketertarikan pada sastra. Ia terlibat dalam penerbitan buletin sastra remaja di daerahnya. Puisi-puisinya dipublikasikan melalui buletin tersebut, di samping lewat media sosial. Termuat pula dalam Antologi Puisi “Genta Fajar” Lima Penyair Komunitas Penulis Emparano Sumbawa Timur (2021), Antologi Puisi “Para Penyintas Makna” Dapur Sastra Jakarta (2022) dan Antologi Puisi “Jejak Waktu” (2022).
Akun fb: Syamsun Chicco
Foto:
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313