Sobekan omong kosong
Bahasa cinta
tak menawarkan apa-apa,
karena cinta hakikatnya hanya
bahagia dan putus asa. Katakanlah,
sobekan omong kosong sama
seperti negara yang tertinggal,
atau seperti Afrika yang susah
payah melawan penderitaan. Ya,
semua seperti percuma dan sama saja.
Bahasa cinta tak lebih mewah
dari persaingan Amerika
dan Tionghoa, atau Rusia
meluncur taringnya, atau negara
kacau menanti inflasi, dan iklim
dunia tak tentu jadwalnya. Katakanlah,
sobekan omong kosong sama
seperti usia orang kulit hitam
yang dikerdilkan dunia, dan
persis seperti usia peperangan
umat manusia.
Kusobek dan kurangkai
ulang tulisan ini, jaman
bergulir di ujung tanduk, teknologi
merebak ke mana-mana, puisi
menjadi pelarian manusia, dan
lembaga dunia bertindak
makin gila. Katakanlah,
sobekan omong kosong sama
seperti penderitaan Adam
mencari Hawa, atau sekadar
rayuan kasih sayang untukmu.
Namun, sobekan omong
kosong cinta ini akan terus
kubuka dan kubaca setiap hari,
sampai dunia hilang satwa,
hilang fauna, hilang manusia.
Atau sampai dataran dimakan
air samudera. Atau bahkan
sampai kita mulai mengerti ukuran,
bentuk, tubuh, ruh dan apa saja
yang kita sebut hidup, yang
kita sebut cinta.
Kusobek dan kurangkai
ulang tulisan ini, karena
omong kosong lebih bermakna
dari ungkapan cinta remaja,
karena pelukan lebih berguna
dari tubuhmu, karena
harapanku lebih berani
dari putus asa, karena dunia
puisi lebih hura-hura dari
bahasa cinta yang aneh bentuknya,
karena kita lebih baik begini
daripada harus begitu.
Kusobek dan kurangkai
tulisan ini. Ketika
sobekan omong kosong sama
pentingnya dengan dokumen
perang dunia, di mana aku
dapat memuji dan memaki
diriku dan dirimu, dan omong
kosong ini bebas-
merdeka tanpa campur tangan
manusia.
Katakanlah,
kusobek dan kurangkai
ulang tulisan ini, karena
bahasa cinta tak menawarkan apa-apa,
dan cinta hakikatnya hanya sekadar
bahagia dan putus asa.
2022
Enam Ungkapan Cinta Yang Biasa Saja.
*
Seperti kebanyakan manusia,
aku seorang manusia biasa. Aku
bukan doktor yang handal.
Bukan perumus obat-obatan
di apotek, dan tak memiliki
sentuhan dengan semua itu.
Tapi, ingin kujaga dan
rawat dirimu dengan kemampuanku.
Dalam keindahan hidup,
hanya matamu yang pasti
akan kuabadikan, lalu
akan kuukir biru di kelopakNya,
dan kupandangi terus-menerus
sampai mati.
**
Aku hanya ingin menjadi
manusia, menjadi diriku
yang mencintaimu. Tak
ada keinginan untuk mewarnai
kanvas hidupku mengenai
dirimu, tidak pula
menuliskan seluruhnya
terkait dirimu, atau
mencoba menyebut
namamu tiap pagi atau sore,
atau apa saja yang membuat
semua menjadi luar biasa.
Ah, inilah keyakinanku, bahwa
mencintai dirimu hanya
kulakukan semampuku, tak
berlebihan, cukup dan bahagia.
***
Wahai, cintaku, Juwita
dan putri kencana.
Aku jadikan dirimu sebagai
pakaian sorgawi.
Dirimu yang mengalir di
urat dan darah dalam diriku.
Dirimu nyanyian lazuardi
berwarna perak. Ah.
Bagaimana mungkin
aku tak terkesima dengan
bau cintamu? Apakah
boleh kukatakan pada orang
di jalan, di pasar,
di sekolah, di rumah
ibadah untuk cinta
yang akan kuberikan padamu?
Apakah boleh, cintaku?
****
Bagaimana duhai putri
kencana? Aku
punya harapan akan
cinta yang begini-begini saja.
Cinta yang sedikit utopia.
Cinta yang dibumbui
ludah Roro Jonggrang.
Cinta yang dihiasi
warna hitam pucat.
Cinta klise
orang-orang jalanan.
Cinta lelaki pada perempuan.
Cinta yang kadang
payah, kadang juga sempurna.
Cinta
yang bebas dan penuh
penghayatan.
Cinta yang ala kadarnya.
*****
Bagaimana putri kencana?
Di masa Rusia datang
ke Ukraina ini,
Apakah kau akan tetap
sama seperti pujaan
pagi buta?
Dari jaman ke jaman,
dari Siti Nurbaya ke
KKN di Desa Penari,
dari Tradisional sampai
ke modern, dari
Soekarno ke Jokowi, dari
Lembaga Bangsa-Bangsa
ke perang dunia ke 3, apakah
cinta ini masih
layak kukatakan padamu?
******
Aku berharap bisa menciptakan
ruang dan waktu
agar menjaga cinta ala kadarnya
untukmu.
Atau menjaga rusa tetap berlari
dari kejaran pemburu, atau
menjaga poros bumi selalu
sedikit lebih jauh dari Matahari.
Ah, cintaku,
andai bisa kulakukan segalaNya,
duhai putri kencana, aku
akan mencintaimu seperti biasanya.
Ciputat, 14 Juni 2022
Setangkai mawar plastik
Cintaku setangkai mawar plastik
yang dibentuk oleh sampah plastik.
Biarkan aku melampaui kehidupan
manusia di dunia
dengan ditenggelamkan
ke samudera, ditumpuk ke gunung
sampah, didaur ulang, dan dijadikan
sebuah mahkota mawar plastik.
Masya Allah.
Barangkali cintaku tak
lebih sempurna dari permata
orang-orang kota. Cintaku
tak lebih konyol dari mainan
anak-anak urban di kota besar.
Cintaku tak lebih indah dari
mesin daur ulang. Cintaku
tak lebih asyik dari makanan
cepat saji yang dibungkus plastik.
Astagfirullah.
Andai tangan Tuhan di antara
mawar plastik, pastilah aku
yang akan memilikimu;
menikahiMu dengan mahar
setangkai mawar plastik.
Dan
cintaku setangkai mawar
plastik yang berwarna di
antara kehidupan orang-orang
di kota, jalan raya, Plasa, toko
mainan, kampus, sekolah, atau
halaman rumahmu itu. Ya,
cintaku setangkai mawar plastik
yang hidup di antara manusia.
2022
Ketika aku cinta padamu
Ketika aku cinta padamu,
mataKu rabun, kupingKu sepi,
bibirKu bisu, dan nyawaKu
melayang-layang ke dunia kanak-kanak.
Ketika aku cinta padamu,
oksigen sama pentingnya
dengan dirimu, peradaban tak
lebih sempurna dari senyummu,
hamparan gurun pasir tak
lebih luas dari dadaMu, gemerlap
cahaya Eropa tak lebih berkilau
dari warna rambutMu,
dan Asia tak lebih sempurna
dari lekuk tubuhMu.
Ketika aku cinta padamu,
rasa duka dan bahagia
sama saja, bahkan
tak kurasakan selain rasa cintaku
padamu.
Ketika aku cinta padamu,
Kemelaratan merenggut waktuKu,
Indonesia tak lebih anggun
dari bentuk wajahMu, Jakarta
tak lebih gemulai dari tarian
malamMu, dan mengudaralah cintaku
di segenap kehidupan dunia.
Ketika aku cinta padamu,
nasib dan takdir tak
lebih berguna dari cintaku
padamu.
Dan, ketika aku cinta padamu,
aku hanya ingin mencintaimu
sampai malam mengangkat
tubuhku, sampai peradaban
hilang masanya, sampai semua
makna jadi cinta, sampai semua
kehidupan hanya upaya
mencintai dirimu.
2019
Ungkapan cinta menurut seorang pelukis
: Buat Ahmad Khairul Rizal
Ketika mampir ke dapur
seni milik temanku, tak kusangka
ia ketar-ketir
memikirkan ungkapan
cinta untuk kekasihnya.
Setelah cat tumpah
di kanvas, lantai
dan setengah tubuhnya,
dan lagu pop yang kelabu,
dan lelehan kata-kata di
pikirannya, ia mulai berani berkata:
"Aku mencintaimu seperti
musim salju
yang menyembunyikan kehangatan.
Atau seperti jarak langit dan lautan
yang renggang nan jauh. Ya, seperti
segala kesedihan." Ia teruskan
perasaanya,
"biarlah kulukiskan kesedihan itu,
imajinasiku hanya memikirkan
segunung cara, hampir
putus asa, untuk mengungkapkan
cinta di kanvas kehidupan."
Setelah setengah
keyakinan jiwanya
hampir pasrah, dan
mata yang bingung itu
memancar di kaleng susu,
ia kembali berkata,
"Cintaku dan kesedihan
tak ada bedanya--
hanya saja aku tetap
mempertahankan cinta
dan kegilaan ini semua, selamanya."
Ketika mampir ke dapur
seni milik temanku, tak kusangka
ia ketar-ketir
memikirkan ungkapan
cinta untuk kekasihnya.
Setelah puncak keberanian
datang dari semua penjuru hidup
atau mati, ia kembali berkata, ”
inilah cintaku yang sedih
dan kadang-kadang makin sedih."
Seketika hening dan gagap, dan
seorang seniman melanjutkan cerita
lukisan untuk kekasihnya.
Ciputat, 2022
Ahmad Rizki, menggelandang di Ciputat, Tangerang Selatan. Beberapa puisi omong kosongnya termaktub di media daring. Buku puisi yang terlanjur terbit, Sisa-Sisa Kesemrawutan (2021). Informasi tambahan dapat ditemukan di Instagram @ah_rzkii email ahrizki048@gmail.com
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313