SYAIR SHAWALAT SERIBU
Abdul Mukhid
Shalawatmu seribu
tapi nafsumu jua yang kau buru
Shalawatmu seribu
namun tak sepi jua amarahmu
Shalawatmu seribu
hatimu tetap batu
tak kau buka pintu
cahaya Mustafa merasuk jiwamu
Shalawatmu seribu
dizkirmu hanyalah semu
seolah airmata mengharu biru
padahal dunialah kekasihmu
Shalawatmu seribu
membasahi kerongkonganmu
dalam jaga dan kantukmu
Adakah Muhammad di kalbu?
Malang, 20 Juni 2022
Abdul Mukhid, lahir di Malang 22 Februari 1974. Alumnus Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Univeritas Negeri Malang. Karya-karya cerpen dan puisinya tersebar di berbagai antologi, yang terakhir Dua Kota Dua Pulau (2021). Buku puisi tunggal Tulislah Namaku Dengan Abu (2006) dan Tahu Bulat Tanda Kiamat (Mudilan Med, 2018), dan kumpulan cerpen tunggal Lelaki Yang Mengandung Bidadari (Penerbit Pelangi Sastra, 2018)
.
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313