Perempuan Sajak
Oleh: Kamilia RM
Tak mau berburuk sangka ataupun menyalahkan raga
Apalagi merancang taktik dengan segala cara
Atau bahkan selalu bersanding dengan alunan dusta
Hanya terlontar tuk ingatkan hati lewat cinta
Bersanding dengannya yang ayu?
Apalah daya nasib perempuan lugu
Meminangnya dengan rindu?
Apalah daya hak perempuan dungu
Rasanya daku terdiam tak mampu beranjak
Raga mendadak lesu tak mampu bergerak
Dengarkan lantunan kata yang merangak
Bisikan hati pun terdengar tuk tanamkan jarak
Perihal terkikisnya hati yang lunak
Tak perlu kau hiraukan dan melacak
Daku tergetar sadarnya raga yang memang tak layak
Hanya pengharap dan perempuan sajak
Nyatanya kau tak pernah jemu dengan hal baru
Melambung jauh dan terus melaju
Tak sedikit pun niatan tuk merengkuh rindu
Pada seorang perempuan sajak yang pilu
Pamekasan, 2022
Awan Belenggu
Oleh: Kamilia RM
Apa kabar awan belenggu?
Lama tak menuai cerita di atas mimbar itu
Mungkinkah kau lupakan sang penyair rindu
Rupanya kau tlah lama mengais luka yang tak pernah jemu
Hingga hadirnya mentari pun, kau anggap angin lalu
Tuli dan buta tlah merasuki pikiranmu
Celoteh tanah dan batu pun kau anggap cercahan kayu
Kau bak patung yang membisu
Sudahlah,
Meski kau menuai untaian cerita pilu
Takkan ada tumbuhan yang sudi menyapamu
Takkan ada benalu rindu yang kan menggerutu
Hingga kau hanya akan menjadi bumerang dalam kalbu
Pamekasan, 2022
Kamilia Rizqo Maulida, Lahir di Sampang, 05 Mei 2000, kehidupan sehari-hari saya terkenang di akun ig @kamilia_rm dan akan terkuak tuntas melalui akun whatsapp 087755905224 dan akun email kamilia.rm00@gmail.com Salam pribadi dari saya untuk para pembaca!
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313