Puisi Arnita |
CINTA DI TAMAN KANAK-KANAK
Kaki-kaki mungil berlari
Menitipkan kenang pada jalan setapak
Ingatannya melambung melewati setiap dimensi
Di taman itu segala cinta tumbuh rimbun
Serupa rindangnya pohon angsana yang menawarkan kesejukkan
Lalu wajah-wajah polos itu asyik bernyanyi, menari dan tertawa lepas
Sungguh tidak ada kepiluan
Ada cinta di mata anak-anak itu
Mengalir dengan murni
Sayangnya waktu begitu cepat berlalu
Beranjak dewasa tangan itu mulai lepas dari genggaman
Dan berabad-abad akan merindukan pelukan hangat
Sepanjang perjalanan.
Bandung, 21 September 2022.
PUISI YANG DIMINTA SEORANG AYAH
Cukup dua puisi untuk hari ini tentang anak kita
Tuliskan apa saja dari detik, menit sampai dua puluh empat jam
Aku ingin tahu bagaimana anak kita menceritakan tentang temannya di sekolah
Lalu kau mulai mengeluh karena anak kita lebih suka berlari
Mengejar kupu-kupu dan melepaskan genggaman
Aku kirimkan saja sebuah pesan manis melalui ponsel
“Tenanglah Sayang, besok kita merayakan pesta”
Seketika kota-kota menjadi tua
Aku yang selalu merindukan kabar dan wangi lumpur di pedesaan
Musim-musim terus berganti mencatat segala sejarah
Betapa kurindukan pelukan itu
Menatap matamu lebih lama tanpa sekat
Lalu mendengarkan celoteh anak kita
Jika September masih mengguyur
Akan kunikmati setiap rintiknya.
Bandung, 21 September 2022.
Arnita lahir di Bandung, Desain Art, penulis novelet, karyanya telah tergabung di beberapa antologi, Editor Majalah Migospecta, Director & Content Supervisor Majalah Homagi, Deputy General Director Photography Art & Community.
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313