Puisi -puisi Anies Septivirawan
SEANDAINYA
Seandainya puisi tak bermakna
Akan kutiupkan roh
Bagi aksara
Agar hidup bukan hanya kata -kata
Situbondo, 2022
Pagi Ini
Pagi ini
Aku bukan burung
Pembawa kabar buruk bagimu
Pagi ini
Aku tlah menjadi
Budak dan tombak kata-kata lembut
Bagi perangai hewani
Di tengah hutan para makhluk
Ahli nalar hebat
Pagi ini
Aku adalah
Benteng sajak -sajak
Yang melindungimu
Dari napsu kaum congkak
Para durjana
Agustus 22
Pulang ke Rumah Peradaban
Seandainya aku adalah
Burung
Pembawa kabar buruk
Bagimu,
Kan kulepas sepasang sayapku
Sebab kereta kata -kata
Datang
Menjemput
Bersama para pujangga
Menuju rumah peradaban
Situbondo, 2022.
Bayang wajahmu
Bayang wajahmu
Masih menguntit
Di punggung sukmaku
Meski tlah kuarungi
Samudera musim duka
Ternyata engkau
Adalah bening bola mata
Yang mengajariku
Berpuisi dan
Berperadaban
Situbondo, akhir Agustus 22
Dan Tlah Kutiupkan Roh
Dan tlah kutiupkan roh
Bagi kata – kata cinta
Yang belum sampai ke alamatmu
Agar tiada lagi hembusan nafas luka
Dan tlah kutiupkan roh
Bagi bayang wajahmu
Yang kerap bercengkrama
Di beranda benakku
Agar bunga mimpi
Dihembus angin malam
Lalu menaburkan
Lembaran kenyataan
Situbondo, August 22
Aku Rindu Pada Malam
Ingin kuhamparkan malam
Seperti kertas menadah tinta
Yang bercerita
Tentang esok yang tak boleh sunyi
Ingin kuikat malam
Pada sebatang pohon tafakur
Yang berbuah syukur
Ingin kugelar malam
Seperti sajadah
Tempat bersujud
Bagi tawadu’ abadi
September 22
Bercinta dengan Puisi
Bercinta dengan puisi
Saat terbit matahari
Lahirlah anakku
Bernama kesabaran
Lahirlah anakku
Bernama peradaban
Di rumah abadi tuhan
Ujung September 22
Terima Kasih, Tuhan
Tlah kuterima lalu
Kuhirup udara tanpa
Engkau pungut pajak,
Tuhan
Tlah kubaca firman
Tiap hening malam
Menjelma jalan panjang
Kebajikan,
Tuhan
September 22
Anies Septivirawan adalah penikmat tulisan seni sastra dan budaya. Suami dari Sri Lestari dan ayah dari anak semata wayangnya, Raya Naqira Nurisqiah ini juga gemar menulis puisi sejak tahun 1995 sampai saat ini. Ia bergabung dengan himpunan penulis penyair dan pengarang nusantara (HP3N) Kota Batu sejak 1997 yang sekarang berubah nama SatuPena Jawa Timur, dan ia lahir di kelurahan Dawuhan, Situbondo, Jawa Timur. Aktivitasnya sehari-hari sebagai wartawan media online.
Nomor WhatsApp: 082234193326
Nomor rekening: 1011201570018576
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313