10 Sajak Irfan Limbong
Bayang Mu...
Ku kubur bayang mu bersemayam di peti
Di tamaran jejak kaki mu ku tanami duri
Kau merekah di urat nadi peti
Di lipatan perutmu yang mana bibir ku kau kunci?
Lebaran...
Akulah Malingkundang abad dua satu
Sumpah serapah mendengung di pikiran
Gurat masygul di wajah ibu
Mengerang pertemuan seribuh renta
Ibu...
Di sekian waktu yang biru
Bucket nirwana tak mekar di pangkuan mu
Pakansi...
Seperti menuju pusara
Pakansi ku takan mungkin berakhir
Menjadi nomaden
Dari bukit ke bukit
Dari nusa ke nusa
Bulu Mata...
Di buluh mata mu yang tebal nan lentik
Aku tak mampu bersembunyi
Di ketap katup bibir mu
Merapikan duka membulatkan doa
Kerinduan...
Setebih purnama yang karam di kabut mata mu
Membenamkanku di teluk bibir apel itu
Dingin pikiran yang membungkus kelu pekarangan mei
Meledak di balon telingaku
Darrr...
Kau dan aku seperti lilin dan sumbu
Mari kita rayakan pengabenan ini segenap rindu dan kepengapannya
Mawar Ku
Prihal tentangmu Mawarku
Ketahuilah wangimu masih akrab di hidungku
Dari menembus pagi sampai berkeliling gili
Mengelorakan gelombang kerinduan ranum
Pada kebun rindu yang pernah kita pupuk
Sekalipun kau tak hadir kala panen tiba
Tirakatku...
Inilah tirakatku dalam kegendrungan tuhan baru
Dalam jerat gelamour menipu
Dalam peradaban sintesis
Siapakah aku?
Ibu...
Kutulis puisi singkat tentangmu
Namun teehapus gelinang air mata
Engkau memang ganjil sebagai titisan hawa
Namun genap sebagai ibu
Analogi Harapan
Aku melukis harapan di biru langit sasak
Menyelipkannya di sulbi kecial
Lalu membegal ku di merah sepiring plecing
Kemudian terkubur di telapak kaki kloset
Yang spitengnya adalah buku-buku janda yang di cerai makna
Jadilah...
Jadilah pencermah
Neraka berhias api
Surga berteman bidadari
Semua dihitung neraca ilahi
Di api yang mana tuhan yang jahat mesti di bakar?
Irfan Limbong, puisi-puisinya pernah memenangkan lomba kemudian diterbitkan dalam buku antologi puisi (bersama) dengan judul Pelabuhan Masa Depan. Beberapa tulisannya juga dimuat di media online. Berasal dari Ende, NTT kini menetap di Mataram NTB.
Kontak Person: 087844857976 (WA)
FB: Irfan Limbong
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313