debu-debu lawu mendaki di kaki para pendaki
saat tahu waktu yang tua mematung sepi
bisunya sepasi kata si batu:
masihkah bisa melunasi luasnya asa?
tangan-tangan masih tengadah
mudahan mudah dan usailah darah
tengadah si kaki berdaki
dan makin mendaki seteguh lawu berdiri
Nganjuk, 17 Desember 2022
Bio:
John Marlon lahir di Gunungkidul pada 17 Februari 1983. Nama pemberian orangtua adalah Marlono. Alamat Jl Letjend S Parman 1 no 53, Nganjuk, Jawa Timur. Hobi menulis puisi karena suka berekspresi sejak masih sekolah SMP.
Di sela-sela kesibukan harian sebagai pebisnis juga aktiv menulis di beberapa grup puisi di facebook dan kompasiana. Pesan Ali bin Abi Thalib yang membuatnya semangat untuk menulis yaitu “Semua penulis akan mati. Hanya karyanyalah yang akan abadi. Maka tulislah sesuatu yang membahagiakan dirimu di akhirat nanti.”
Mau sharing? Kenalan? Pembaca bisa menghubungi melalui:
Facebook : https://www.facebook.com/joned.joden
Email : johnmarlon.jm56@gmail.com
WA : 083867747969
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024