Munculnya "manusia silver" yang semakin marak di berbagai sudut sudut kota yang kini menjadi perhatian banyak pihak. Di berbagai media beritakan bahwa kemunculan manusia silver semakin banyak. Menjadi manusia silver mungkin suatu cara alternatif untuk mencari uang di tengah padatnya jalanan di Indonesia.
Keberadaan manusia silver ini menggambarkan bahwa ada banyaknya masyarakat yang ingin mencari uang dengan cara yang sederhana dan cepat. Mungkin sebagian adalah masyarakat kurang mampu yang berusaha mencari sumber kehidupan. Dengan modal cat silver yang dioleskan di sekujur tubuhnya, mulai dari ujung kaki hingga kepalanya. Padahal menurut saya dengan mengecat tubuh seperti itu bisa membahayakan kesehatan kulitnya sendiri. Informasi yang saya dapatkan, jika cat digunakan di bagian wajah khususnya, bisa menyebabkan efek terbakar, mudah masuk ke peredaran darah, hingga masuk ke saluran pernapasan dan menyebabkan penyakit paru-paru.
Di persimpangan jalan ketika lampu merah mulai menyala mereka berbondong bondong menuju ke tengah jalan sembari bernyanyi, berjoget, atau melakukan penampilan khasnya berharap mendapat sekeping atau selembar uang. Seperti halnya saja ketika sore hari saya pulang kuliah, saya cukup sering menjumpai manusia silver ini di lampu merah persimpangan jalan. Mereka hormat kepada semua pengemudi kendaraan bermotor dan kaleng bekas di tangan kirinya. Sebagian memberi namun sebagian tidak, terkadang saya merasa kasihan karena untuk mencari sesuap nasi mereka harus mengoleskan cat di sekujur tubuhnya yang jelas itu bahaya untuknya. Apalagi sebagian manusia silver ini adalah remaja produktif yang seharusnya bisa memanfaatkan umurnya untuk hal yang lebih berguna.
Kita bisa lihat diluar sana banyaknya remaja produktif yang masih menjadi pengangguran, sehingga menjadi manusia silver merupakan cara alternatif untuk mendapatkan uang. Remaja-remaja ini adalah remaja yang bingung akan masa depannya. Apakah tidak ada pekerjaan yang lebih layak untuk mereka? Jawabannya ialah ada, namun disisi lain kita juga paham betapa sulitnya mencari pekerjaan di negeri ini. Apalagi diperparah dengan banyaknya anak-anak yang putus atau tidak mau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Ini membuktikan bahwa jumlah pengangguran di Indonesia masih sangat tinggi dan selain karena lowongan pekerjaan yang sulit, menurut saya juga disebabkan oleh rendahnya pendidikan sebagian besar masyarakat kita.
Manusia silver hadir jauh sebelum pandemi masuk di negara kita, dan pandemi memperparah keadaan ekonomi masyarakat kita sehingga banyak sekali yang ingin mendapatkan penghasilan dengan cara yang cepat. Banyak sekali orang-orang yang kehilangan pekerjaannya karena di phk. Sehingga mereka juga kehilangan sumber penghasilan untuk mencukupi kehidupan sehari-harinya. Melonjaknya korban phk akibat pandemi mungkin menjadi alasan manusia silver semakin banyak di sekitar kita.
Indonesia adalah salah satu yang terkena wabah pandemi Covid-19. Banyak sekali pekerjaan atau pun sumber rezeki yang terpaksa berhenti karena semua dipaksa untuk berdiam diri di rumah untuk memutus persebaran virus tersebut. Namun, jauh sebelum pandemi manusia silver sudah terlebih dulu ada di negeri ini. Berhasil sebagai negara yang bangkit dari keterpurukan pandemi, manusia silver jangan sampai memperkeruh keadaan. Karena kehadiran mereka di jalanan bisa jadi membahayakan pengguna jalan dan diri mereka sendiri.
Di Tanah Air untuk mengurangi maraknya manusia silver tidak bisa dengan razia saja. Karena menurut saya akar permasalah bukanlah kriminalitas, melainkan ekonomi, pendidikan, dan mungkin lapangan kerja yang sangat sulit untuk didapatkan. Mungkin juga menjadi manusia silver ini adalah pilihan terakhir agar hidupnya tetap berjalan walaupun kerap kucing-kucingan ketika razia. Mereka bersusah payah mencari sekeping koin, lalu berusaha keras lagi untuk terhindar dari garukan aparat agar bisa pulang ke rumah dan memberi nafkah keluarganya.
Lantas bagaimana sikap pemerintah menghadapi ini? Manusia silver sebenarnya bukanlah suatu kejahatan, mereka hanyalah sekelompok manusia yang cukup sulit mencari nafkah untuk hidupnya. Untuk itu pemerintah dan pihak terkait seharusnya bisa melakukan edukasi. Akan lebih bijaksana jika upaya yang dilakukan disertai dengan solusi yang diterima. Membuka selebar-lebarnya lowongan pekerjaan adalah salah satu contoh upaya untuk mengatasi manusia silver. Dengan menambah edukasi dan pembinaan, pemerintah seharusnya bisa menertibkan manusia silver ini dan memberikan pekerjaan yang lebih layak untuk nasib hidupnya.
Maka dari itu, manusia silver bukanlah suatu pekerjaan yang baik dan
diperbolehkan, karena sangat beresiko terhadap kesehatannya. Beberapa masyarakat mungkin memang kehilangan pekerjaan akibat pandemi kemarin. Namun, menjadi manusia silver bukanlah solusi yang tepat.
Semoga pemerintah bisa lebih peka dan terbuka terhadap masalah-masalah seperti ini dan para manusia silver harus lebih berani mencoba hal baru untuk memperbaiki nasib diri mereka untuk kehidupannya kelas. Keberadaan mereka merupakan contoh kecil kritik sosial bahwa negara kita belum mampu mengatasi masalah kemiskinan.
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024