Puisi Pie Mar
| Keranda dan air mata
setetes air mata yang kautadah lalu kautampung dalam kendi
sudah cukup muat kiranya buat ‘laguna’
di mana kau bebas mengotak-atik hutang balas budi
: terima kasih sudah mengurangi jatah beras
atau
sekendi air mata itu bisa
membasuh sepasang sepatu pantofel palsu berlumur ‘jelaga’
sekiranya tak berbau, tak berwarna kuning atau layak diminum
agaknya para wajah di sana kehausan
bermata cekung dengan kerongkongan memanjang, membentuk riak anak sungai pada segumpal daging di balik dada
tak cukup satu sloki darah menuntaskan dahaga
pesona
nama-entah-yang-tak-boleh-dilafalkan
; persona
pun, tak perlu peti berbahan emas dengan ornamen fukuwarai saya kira
cukuplah kain jarik yang tak cukup saat ditarik
tak usah risau soal amplop buat pelayat
kelegaan telah memenuhi kantong-kantong sanubari mereka lebih dulu
barangkali sejak janin mengusik takdir ibu mereka
sekedar mewartakan bahwa
nurani dan nuraga telah menjelma
kosong
tak ada yang kuasa menoreh tinta
pada bab retrofilia negeri tanpa nama
Cianjur, September 2022
Bionarasi
Assalamualaikum
Perkenalkan nama pena saya Pie Mar, penikmat sastra & penulis novel online yang kadangkala mengikuti event literasi. Karya puisi/cerpen saya pernah pernah dimuat dalam buku antologi bersama. Adapun Novel online saya di antaranya berjudul Taaruf dengan Anak Wanita Malam (tayang di pf Goodnovel/Bakisah/Novellife/ReadNovel) dan Pelukis Buta Milik Sang CEO (tayang di pf Goodnovel). Cerpen saya berjudul Paranje Kosasih pernah dimuat di Negeri Kertas dan masuk nominasi kategori Anugerah Negeri Kertas-Sumpah Pemuda 2022. Silaturahim via Ig @pie_marya21 @evirashop_collectie
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024