Oleh : Radent HR Wiraraja
Selamat kepada Argentina yang telah memenangkan piala dunia, setelah beberapa lama berjuang kini hasil dapat dirasakan. Kejadian cambek France mengingatkan pada sejarah 2018 sesaat dimana kendali lapangan pada awal pertandingan dimenangkan Argentina tetapi sesaat akhir waktu, setir kendaraan telah diputar balik dan itu menyebabkan kehawatiran bagi pendukung Argentina yang telah menaroh uang hasil kerja di ladang dengan tujuan penghasilan tambahan, di titik keragu-raguan ternyata “sejarah adalah kutukan bagi yang selalu melihat kebelakang” ucap sang legendaris pemain Indonesia. Dari hasil evaluasi pelatih Argentina ternyata membuahkan kemengan semua berseru dan semua berbangga walaupun kebanggan itu hanya dimiliki mereka yang mencintai atas hasrat komunal.
Jalan terpenuhi banyak penduduk baik yang jalan maupun yang berkendaraan, ada yang mendereng-derengkan motornya sampai terdengar kerumah tetangga. Semua respek sehingga hal tersebut adalah kata “biasa”, perlu kita ketahui bersama bahwa kita memang harus berbangga diri atas pilihannya dalam mendukung namun perlu buka mata bahwa sampah menjadi-jadi dimana produk tercipa disitulah ia ada. Kendaraan juga perlu dilirik dari sakingnya berbahaya speda motor tidak pernah marah kepada pemiliknya dengan jelas tetapi dia melakukan perlawanan lewat kendali pemiliknya jadi tidak heran bila tahun 2050 lapisan ozon akan pecah. Dampaknya adalah air hujan akan asam.
Lalu apasih yang harus kita lakukan bila sejatinya manusia tidak bisa lepas dari kebutuhan yang sangat vital ini (baca-Kendaraan). Dari penulis singkat saja yakni “Kesadaran” mengapa harus kesadaran/ karena, kesadaran memiliki peran aktif dalam melakuakn aktifitas dan kesadaran pula dapat membangun sebuah peradaban. Kesadaran manusia hari ini lebih terhadap dirinya dan tak ingin membagikan kesadaran itu pada yang lain dan memilih untuk memanfaatkan atau memasrahkan pada tuhan. Ini penyebab Indonesia tidak pernah ikut andil dalam piala dunia karena semua pemain Indonesai tidak punya daya kreatifitas dan produktifitas. Bagi penulis yang harus di intiminasi yakni dari lingkungan sebab, lingkungan merupakan daya tarik bagi manusia yang tidak mempunyai sosialitas dalam berkeluarga entah karena mereka diperadidaya oleh keluarga atau lembaga pendidikannya.
Dalam riset WHO tahun …… Indonesia akan mengalami kehilangan daerah sebab tergenagnya air dari laut dan itu telah terjadi hari ini contoh yaitu kota Jakarta. Jakarta merupakan ibu kota Indonesia dan tempat lahirnya isu-isu sentral mengenai penguasa, bagian utara bendungan disana semakin tinggi, semakin tinggi karena tanahnya semakin tenggelam jadi jika saudara sering belihat berita banjir di daerah Jakarta persoalannya disana. Penyebabnya yakni satu kurangnya tumbuhan yang ada disana, dua kualifikasi pengendara yang semakin merak. Mengapa harus tumbuhan yang pertama—pohon/tumbuhan merupakan penampung air yang jatuh dilangit dan oksigen bagi penghirup udara. Kalo ada lingkungan yang menyebabkan udara tidak segar berarti ia hidup di (…….) jawab sendiri. Mengapa kendaraan padahal ada kaca yang membuat suhu semakin memanas dan menyebabkan lapisan ozon diatas pecah? Jawab sendiri juga, jhhhhh.
Sadar tidak bahwa kentut merupakan penyebab udara tidak segar. Ya iyalah karena kata segar hanya ada pada mereka yang daya tubuhnya telah terkontaminasi berbagai kata segar semisal ia terlahir di tengah-tengah tumpukan sampah, maka otomatis bila anak itu besar bau sampah adalah bauh yang segar tapi sebaliknya bila ia pergi kelingkungan yang tidsk bauh sampah maka udaranya pasti dikatakan tidak segar. Ya begitulah originalitas intelektual manuisa.
Mengapa harus kentut didesa, mengaca pada realita disana kesegaran menghirup udara sangat bagus ketimbang kota nmun perlu digaris bawahi. Banyak kejadian wong deso teropsesi tentang kota bagi mereka kota adalah wah dan kota dalah kemajuan padahal kemajuan dalam berkehidupan bila sejatinya ia sadar yakni terletak digaris-garis sawah dan sosial pendesaan. Maka dari itu anda sebagai penikmat karya mahasiswa kedoteran ini nikamti dan cermati karena di atas ini hanya muqaddimah saja wkwkwkww.
Penyebab meningkatnya penyakit serta kondisi yang tidak baik berarti lingkungannya sedang mengalami bahaya yang tidak baik sebab bahaya bagi kesehatan iyalah digunakan atas pengaruh dan faktor berbagi macam semisal resiko kuman yang terdapat pada per individual ataupun komunal. Pengaruhnya tidak dapat dibuktikan secara klinik sebab pengaruh penyakit itu mempuyai faktor lingkungan dan dapat dimungkinkan bisa dari usia/umur. Dari riset para dokter atau ilmuwan menyatakan bahwa dimasa usia anak-anak atau yang sudah lanjut usia merupakan terjangkitnya resiko dalam bahaya pencemaran udara. Kemungkinan besar pula bisa karena atmosfer dan melemahnya lapisan-lapisan langit yang akan menyebabkan keasaman saat langit sedang menangis dan biasanya hal ini lebih condong terhadap rumah kaca.
Manusia tentu tidak akan luput dari berbagai aktifitas berbagai hal yang menjadikan atmosfer ber-reaktor kimia dan akan dapat mengubah zar-zat pencemar bereaksi sehingga zat pencemar tersebut agresif terhadap zat yang lainnya. Ketika NOx telah berubah maka perubahan akan mengakibatkan kinerja serta reaksinya berjalan dengan cepat lalu akan membentuk partikel nitra setelah berubah menjadi HNO3. Sedangkan faktor lainnya bisa karena karbon deoksida yang senyawa dengan organik yang denagn mudah menguap ikut bereaksi dalam pembentukan keasaman. Keasaman ini terbagi menjadi dua yakni nitra dan sulfat, keduanya akan melarutkan apabila akan terjadinya hujan. Lah disanan akan memberikan kualitas air hujan yang turun.
Apa bila telah kita mengetahui kualitas dan kondisi giografis kita maka jangan hanya diam saja karena apa bila terdapat hujan asam banyak yang akan mengalami kerusakan seperti material yang terbuat dari logam dan mata air sperti sungai maupun danau akan mengalami perubahan rasa—apakah saudara mau terhadap kondisi tersebut?. Seuai perkembangan zaman tentu peng upgretan berbagai teknologi akan berlanjut utamanya kendaraan yang tanpa waktu akan terus melahirkan anak-anak yang bernama zat yang dapat mencemarkan udara dan anak itu biasanya bernama polutan, polutan ini lahir melalui perkawinan silang antara partikel listrik dengan wanita cantik yang bernama Zat Nitra kelahiran anak tersebut menjadikan lingkungan kerajaan Tepphung Rennyem tidak baik-baik saja sebab udara telah tercemar, sebagai sumber bernafas para rakyat maka kesehatan penduduk akan megalami gangguan kesehatan juga akan dapat merusak wilayah ekosistem giografis Tepphung Rennyem.
Terdapat banyak farian penyebab polusi udara antaranya fariasi dispersi, dispersi ini merupakan rival polutan yang menjadi objek emisi sekaligus menjadi perhitungan diberbagai faktor antar internal dan faktor eksternal. Bisa kita lihat dalam konsentrasi polutan yang melakuakan pergerakan dari tipografi ataupun meteorologi, dan pada kawasan tersebut akan beraksi baik sebab terdapat fungsi kekuatan saringgan variabel yang memiliki kecepatan laju Emisi juga jangkauan sumber serta kesehatan ibunya yang bernama Atmosfer. Bukankah begitu saudara.
Kondisi yang sedemikian membaik tentu memiliki atau celah yang sangat vertikal diantaranya dalam proses kesehatan ibu polutan yang setiap harinya harus memakan nasi sepertii manusia namun bagi atmosfer iyalah angin baik dari kecepatan dan suhu. Gaus telah berpendapat bahwa dispersi merupakan guru analitik untuk mengetahui sekaligus memperlajari kekuatan Polutan akibat terlahinya adveksi polutan di bumi akibat angin yang menghitung zat pencemar antara jarak tertentu dan kejadian itu terjadi akan mendokumentasi lewat penyebaran sesuai sumber maupun lokasi.
Dapat diakumulasikan terdapat 70% pencemaran udara terjadi di kota-kota besar. Bahkan sadisnya lagi hampir melampawi standar kualitas kekuatan para hokage dahulu yang ambient dalam mengeluarkan jurus parameter oksida nitroge, dan kakibunshin partikel dan hidrokarbo chidorinya. Lingkungan sangat mempunyai peran aktif dalam kesehatan karena pencemaran udara tergantung pada lingkungannya apabila tanah tidak disintuh maka otomatis semua akan terpantulkan.
Memperhatikan juga menatap kondisi seperti diatas maka harus ada program pemberdayaan lingkungan didaerah perkotaan. Karena terdapat risit sebuah wawancara yang dilakukan dikota Bandung juga Surabaya mengatakan bahwa setiap orang terdapat biaya 30.000 untuk biaya kesehatan akibat ulah pencemaran udara ya ges ya. Hanya ini yang dapat penulis haturkan “afa” bila ada kelebihan itu milik tuhan ya ges ya. Wallahu A’lam.
Yogyakarta 22.
Pemuda yang lahir dari perantara luka yang kian sedang hijrah ke-kraton Yogyakarta. Menjadi Mahasiswa UINSUKA Prodi Akidah Dan Filsafat Islam. Lahir di daerah Kraton Nusantara—(Soengenep.)
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313