Anjing Führer
Guk guk—Eropa Utara menggonggong
Lucifer dari Italia merangsak masuk ke pergulatan sumberdaya
Guk guk—katanya, tak karuan berlari mirip layang-layang bolong
: hormat kami pada Führer sang perkasa
Mussolini—anjing perkasa yang dikebiri
Adu kejantanan di ranjang peperangan
O: malang nasib mussolini
Oh, si perkasa impoten. Tak guna senjatanya melawan dentuman-ledakan.
April kelabu; siang itu, tergantung anjing-anjing didikan Führer
Mezzegra termaktub penanda kematian Mussolini
Si kanan dimakan si kiri; mati hina diludah segenap rakyat anti-Führer
Anjing-anjing kesayangan, meninggalkan tuan dibalik hancurnya tiranii
Führer—tak ada anjing setianya
Berlin-berlin kesayangan remuk redam dihantam Katyusha
Hancurlah; remuklah; pergilah ke neraka
Oh, Führer—lihatlah, anjingmu menunggu di sana.
(2023)
-
Keju Kerumitan
Ku mengira keju tak serumit otak
Kuning dan asin—menjelma makanan favorit kamerad Kim Jong Un
Rongga keju; seperti labirin. Membawa nilai matematis artistik
Andainya ia perumahan—keju rumah paling memusingkan kepala
Keju tertua mendulang angka jutaan
Jutawan berebutan membeli rasa asin dan ulat yang katanya bernutrisi
: Ah, sialan. Seni macam apa yang menghasilkan jutaan ulat dalam satu potongan keju?
Kapitalisme—mungkin ia penyebab semua ilusi nutrisi
Keju Borjuis, selayaknya nama yang paling pantas untuk sebongkah keju.
Ternyata, argumentasi dan narasi perkejuan lebih rumit dari sebongkah daging dalam kepala
Rajungan; sapi; ayam, mereka lebih enak mengenyangkan
Tidak serumit keju borjuis—ia dipahat dengan jam kerja berlebih; disimpan dalam pengapnya ruang kerja buruh; dipasarkan dari badut-badut industrial; dan dikonsumsi majikan buruh kapitalistik
Keju kerumitan—simbolisasi kemewahan bernada kebodohan, membeli rasa asin dengan secangkir darah perbudakan.
(2023)
Angga Pratama
Email: angga3pratama@gmail.com
Instagram: https://www.instagram.com/fxaverius_
Atribusi: Penulis—sekaligus Founder Ruangan Filsafat. Penikmat batagor dan seorang PALUGADA.
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313