BERSANDAR DI BAHU RAKSASA
Penulis: ............pada suatu malam ia menangis tersedu-sedu
sambil berjalan membusung sepanjang lorong
ia ingin malam itu turun rintik-rintih membasahi
ladang desa untuk membungkus airmatanya
ia sepintas membayangkan kuyang bersenggama
dengan memeluk sendiri tubuhnya, membayangkan lagi
bercakap-cakap lagi dengan tuyul yang duduk di antara
pundaknya
seperti rumput yang tak pernah mengerti cara
mencintai akar, ia hanya tau harus jadi seseorang
yang memiliki bahu raksasa ketika tuhan ingin
bersandar dan memompa tulang rusuknya
(Samarinda, 2023)
ELAEIS
kalau siang hari nanti mengerucut
lalu sepintas kau bertemu tuhan
tolong tanyakan padanya:
“apakah kau diciptakan
hanya untuk dimasak
seperti minyak yang berkilau ?”
wahai pohon-pohon menjalar
mengisi satu karung penuh
seperti emas berada sepanjang perkebunan
(Samarinda, 2023)
PAUT KEHILANGAN MATA
tuhan terlalu sabar untuk memanjakan aku,
membesarkanku dalam keadaan membabibuta.
gunung dan bukit terus bergumam,
layakkah melanjutkan hidup dalam terperukan ?
berpaut saja hingga mata takkan bisa lagi tertawa.
(Samarinda, 2022)
PETA TAK BERWARNA
peta itu monokrom
mengawasi murid-murid yang membaca
embun siang menutupi akal sehat
peta itu netral
tidur di atas meja kayu
menjangkau murid-murid belajar jadi duta negara
peta itu tak berwarna
membolak-balik setiap lembaran
atlas tak lagi sanggup menolongnya
(Samarinda, 2022)
NANTI KITA CERITA TENTANG KOPI SIANG HARI
menghirup secangkir kopi dengan pelan
lidah terbakar dengan tidak memberi kabar
kutuang sedikit ke area lapik
nikmat, senikmat-nikmatnya
mataku tertuju pada jendela kaca
silau oleh suasana luar
ramai dikunjungi selepas mandi keringat
menyeduh kembali dengan satu kali seruput
para sipil saling menertawakan hasil jerih payah mereka
ibu-ibu lansia mendorong gerobak, membawa sekarung lalapan
para penjilat tergesa-gesa mencari sesuap nasi
abdi negara telah siap syuting siaran 86
(Samarinda, 2021)
BIODATA PENULIS
Cahaya Daffa Fuadzen lahir di Samarinda, 4 Juni 2002. Sedang menempuh S1 Sastra Indonesia di Universitas Mulawarman. Aktif dan gemar menulis puisi, esai dan sesekali menulis naskah film pendek. Beberapa karyanya telah dimuat di berbagai media online dan dibukukan dalam antologi bersama. Menjalani hobi lain seperti berkelana dan menonton film. Dapat disapa melalui Instagram: @cahayadaffa_
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313