:Gimien Artekjursi
UNTUK MENDIANG IBU
meski tak ada potret diri atau sekedar sketsa di dinding
sosokmu senantiasa terpampang jelas
dalam lipatan ingatanku
sedari muda ketika sekuat perempuan-perempuan perkasa*)
sampai renta sebelum berakhir baqa
baru dewasa kini aku mengerti
satu demi satu apa yang tersimpan
di balik semua kegembiraanmu yang semu
dibalik semua kepura-puraan
demi keceriaan anak-anakmu
di balik senyum tipis dan parau suaramu
ada air mata membanjir di sepanjang musim
membasahi seluruh nadi
mengiringi perjalanan hidup anak-anakmu
kau pendam semua bara kepedihan itu
dan duka yang menyayat hari-harimu
bagai pertapa diam menadah musim dan cuaca berganti
kau peram rasa sendiri
hanya karena tak ingin cinta sayangmu ternoda
meski lama sudah usai tugasmu
musim tak henti berguguran mengubur mimpi-mimpi
di bawah matahari
masih senantiasa membayang sosokmu
yang selalu dengan senyum sampai batas cakrawala
menghadapi segala yang ada sendiri
demi anak-anakmu
sosokmu terpampang jelas dalam ingatan
tak pudar-pudar
tak pernah pudar
Kumendung, Agustus 2023
*) Perempuan-perempuan Perkasa, judul puisi Hartojo Andangdjaja.
GIMIEN ARTEKJURSI, lahir 03 Agustus l963. Tinggal di desa Kumendung, Muncar, Banyuwangi. Puisinya dimuat di media cetak dan online di Indonesia. Dan beberapa antologi bersama.
WA: 085333554684
FB: Gimien Artekjursi.
FB: #gartpoeisi
#gartpoeisi23
0 Komentar
Andai bisa klaim Honor untuk karya puisi dan cerpen yang tayang sejak 1 April 2024